Two(s)

3.9K 457 49
                                    

2 (a)

Kau manis dari yang termanis..

Kemanisanmu berada di hadapan rasa pahit..

******

Yerin mengulum senyum di bibirnya, gadis itu berusaha untuk menyembunyikan rasa senangnya ketika melihat Taehyung berdiri beberapa jarak di depannya. Laki-laki itu membelakanginya, meski begitu Yerin selalu tahu jika itu adalah Taehyung, di manapun laki-laki itu berada. Terdengar sedikit menyeramkan, ya kan?

Yerin memajukan tubuhnya perlahan, mendekati Taehyung, mencoba melihat laki-laki itu lebih jelas. Yerin bahkan sedikit memiringkan kepalanya, guna melihat ekspresi apa yang dikeluarkan laki-laki itu, dan sukses membuatnya terkekeh. Bagaimana tidak? Laki-laki itu selalu tahu bagaimana caranya membuat orang tertawa dengan tingkah konyolnya, tak heran jika kebanyakan teman-teman laki-laki itu memanggilnya alien.

Yerin menggelengkan kepalanya perlahan saat melihat Taehyung dengan senyum konyolnya meliuk-liukkan tubuhnya heboh, mencoba mengikuti alunan musik yang sedang dimainkan di depan. Laki-laki itu tanpa malu menampilkan ekspresi jeleknya atau bahkan bertingkah aneh dan setelahnya laki-laki itu ikut tertawa bersama teman-temannya.

Jujur, itu membuat perasaan di dalam hati Yerin merasa begitu senang, terlebih melihat tawa lebar Taehyung. Sesuatu seperti mendamaikan lubuk hatinya.

Perhatian Yerin teralihkan saat seseorang menyikut dirinya, dia menolehkan kepalanya dan mendapati Choi Yuna, temannya berdiri di sebelahnya. Gadis cantik itu menatap Yerin dengan senyum penuh arti yang ditanggapi Yerin dengan tatapan bingung, "Kenapa?" tanya Yerin karena sama sekali tidak mengerti arti senyuman Yuna kepadanya.

Yuna, gadis cantik itu mengalihkan perhatiannya pada Taehyung yang kemudian diikuti oleh Yerin. Cukup lama bagi Yerin menatap Taehyung sebelum akhirnya kembali menatap Yuna, meminta penjelasan gadis itu, tapi yang didapati Yerin hanyalah senyum lebar Yuna, seakan gadis itu sedang mengejeknya.

"Yak!" seru Yerin sembari memukul lengan Yuna yang membuat Yuna tertawa kecil, menggodanya.

"Kau menyukainya kan?" Yerin terdiam beberapa detik saat Yuna mengajukan pertanyaan itu, kemudian dia memundurkan kepalanya serta memberi senyum konyolnya, "Apa maksudmu, Yuna-ya?" tanya Yerin ragu. Pandangannya bergerak liar, sama sekali tidak sanggup membalas tatapan Yuna, takut gadis itu akan mengetahui kenyataannya.

"Kim Taehyung... kau menyukainya, kan?"

Yerin menoleh dan mendapati Yuna tengah memberikan senyum kepadanya, namun kali ini adalah senyum manis yang biasa Yuna berikan kepadanya. Yerin terdiam, dia merasa tidak butuh menjawab pertanyaan itu untuk sekarang ini.

.

.

.

Lagi-lagi Yerin menangkap dirinya tertidur tanpa dia ketahui. Gadis itu menguap lebar lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan mendapati dirinya masih berada di tempat dia disekap tiga hari belakangan ini. Yerin mendesah kecewa saat mendapati fakta itu. Dia sangat berharap jika dirinya bisa keluar dari sini atau V membebaskan dirinya secepat mungkin, tapi rasanya tidak mungkin.

Yerin mencebikkan bibirnya, gadis itu cemberut. Kakinya yang bebas dia gunakan untuk mengusir rasa bosannya dengan menendang-nendang udara. Beruntungnya, V telah melepaskan tali yang mengikat kakinya, tapi tidak dengan tangannya. Laki-laki itu belum mempercayai Yerin sepenuhnya. Mungkin saja jika dia membuka semua tali yang mengikat tubuh gadis itu, Yerin akan pergi. Tentu saja, Yerin tidak bodoh untuk itu.

Karena tali di tangannya belum dibuka, Yerin dibuat kerepotan karena itu. Jangan tanya bagaimana caranya dia makan jika tangannya diikat, tentu saja V yang bertanggung jawab untuk hal itu meski Yerin tidak meminta laki-laki itu. Laki-laki itu selalu membawakan Yerin makanan enak dan menyuapi gadis itu. Sikapnya benar-benar manis kan? Tapi, apa kalian yakin?

Suara pintu terbuka membuat perhatian Yerin teralih, gadis itu memusatkan seluruh perhatiannya pada seorang laki-laki yang kini tengah memasuki ruangan ini dengan nampan di kedua tangan laki-laki itu. Tentu saja itu V, siapa lagi memangnya?

Keduanya sempat terdiam untuk saling menatap selama beberapa detik sebelum akhirnya V memutuskan kontak mereka. Laki-laki itu dengan santainya berjalan mendekati Yerin. Usai menaruh nampan yang berisi makanan itu di nakas dekat kasur Yerin, laki-laki itu seenaknya duduk di ranjang Yerin, membuat gadis itu menatap V gugup.

Yerin akui jika memang V lebih baik usai insiden "menandai" yang dilakukan oleh laki-laki itu, tapi V tidak bersikap baik seperti orang normal lainnya. Laki-laki itu memang banyak membantunya, bahkan dalam hal apapun. Ya, apapun.

"Bukankah ini saatnya kau mandi, Jung Yerin?"

#1 CREEPY [TAEHYUNG-YERIN] ✔Where stories live. Discover now