Prolog

1.6K 150 11
                                    

Meratapi tangis air mataku sambil memandangi bingkai fotonya yang ku tata diatas mejaku.

Sulit bagiku untuk menerima ini semua karena aku hanya memiliki waktu yang cukup singkat untuk bersama dengan orang yang ku sayangi.

Pha, kau pun merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan. Sedih dan sakit yang ku alami membuatku merasa bahwa tuhan benar tak adil bagiku.

Jangankan ia akan memberiku hidup, memberikanku kesempatan saja ia tidak mau. Hanya satu kesempatan saja, apa itu sulit untuk di kabulkan? Apa aku harus memohon kepada bintang jatuh agar kesempatan yang akan ku minta bisa terwujud.

Kau memeluku dari belakang membuatku semakin tersiksa dan air mata ini tak henti untuk mengalir saat kau tidak ingin melepaskanku.

"Mengapa kau tidak memberitahuku sejak awal P'Pha?"

Ia mencium bahuku dan terus memelukku. Ku rasakan bahuku mulai basah karena ia juga menangisi hal yang sama dengan apa yang ku alami.

"Apa yang telah ku lakukan padamu sehingga membuatmu tidak mau mengatakan kepadaku yang sebebarnya."

"Yo. Maafkan Phi." Ujarnya yang lirih dan terisak juga. "Phi tidak tahu bagaimana Phi harus mengatakannya padamu. Karena Phi tidak ingin membuatmu menangis." Sambungnya.

"Untukmu aku kuat P'Pha." Jawabku. "Tapi kau sudah mengkhianatiku dengan menyembunyikan semuanya di belakangku."

"Yo. Maafkan P'Pha." Ujarnya.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang? Berapa banyak waktu yang ku punya untuk bersamamu?" Ucapku bertanya.
"Tidak cukup untukku." Lanjutku.

"Maaf, Yo. Phi benar-benar minta maaf!!"

Aku menggenggam tangannya yang memeluk tubuhku itu, dan kemudian P'Pha mencium pipiku dan semakin membuatku tak kuat menahan tangisku,

Aku menggenggam tangannya yang memeluk tubuhku itu, dan kemudian P'Pha mencium pipiku dan semakin membuatku tak kuat menahan tangisku,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Yo POV]
P'Pha. Berhentilah membuatku menangis. Buatlah aku bahagia!! Karena kita tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk bahagia bersama.

Jangan terus menyiksaku dengan memeluk hatiku, itu akan semakin membuatku tidak bernafas dan membuat air mataku tak henti mengalir.

Jangan buat bibirku mengerut, jangan buat mataku tertutup, buatlah itu semua terbuka, hingga pada saatnya ku tutup jika saatnya tiba.

"Berjanjilah padaku, Jangan Menangis." Ujarnya berbisik ditelingaku.

😭😭😭😭😭

Don't Cry!!Where stories live. Discover now