The Wedding [END]

1K 124 29
                                    

Pukul 3 pagi, aku terbangun karena aku merasakan yang mengganggu jantungku. Bukan sesak, tapi solah ini pedih tak berluka.  Aku pun sejenak untuk duduk siapa tahu saja aku sedang terkejut karena aku terjatuh dalam tidurku. Tubuhku seketika berkeringat saat aku membuka mataku.

Ku tengok kebawah, aku melihat tangan P'Pha masih terus menggenggamu tanganku saat ia tertidur.

Aku pun lantas mengambil ponselku dan mengirim pesan kepada P'Beam soapa tahu saja ia belum tidur jam segini.

Wayo :
P'Beam, apa kau sudah tidur?

Aku terus menggenggami ponselku sembari menunggu P'Beam membalas pesanku.

*Tring*
Beam :
Aku belum tidur, aku masih minum dengan temanku.

Beam :
Mengapa kau belum tidur jam segini?

Wayo :
Aku terbangun karena tiba-tiba saja dadaku terasa sesak.

Beam :
Apa kau sakit?

Wayo :
Aku tidak sakit. Hanya saja dadaku terasa sesak. Dan ini sudah hilang.

Beam :
Yasudah, tidurlah. Besok pagi kau harus siap-siap.

Wayo :
Bolehkah aku bergabung denganmu? Siapa tahu saja dengan meminum segelas aku bisa tidur

Beam :
Tidak. Kau tidak boleh minum. Kau besok akan menikah, jangan banyak minum.

Wayo :
Jangan bangak bicara. Cepat beritahu aku dimana kau sekarang.

Beam :
Aku ada di Bar dekat rumah Pha. Diujung jalan.

Wayo :
Baiklah, aku akan segera kesana.

Aku pun sejenak perlahan melepaskan genggaman tangan P'Pha untuk membuatnya tidak terbangun. Ia nampak tidur pulas sekali karena ia tidak bergerak sama sekali saat aku berhasil melepaskannya.

Ku ambil langkah kakiku dengan hati-hati agar P'Pha tidak terbangun, setelah aku turun dari kasur aku pun lantas berjalan pergi untuk menemui dan bergabung dengan P'Beam untuk minum.

*******

Sesampainya aku didalam Bar, ku edarkan pandanganku untuk mencari keberadaan P'Beam. Dan aku pun berhasil menemukannya, ternyata ia sedang duduk di tempat VIP seorang diri.

Lho, bukankah ia bilang bahwa ia sedang bersama temannya?
Batinku bertanya-tanya tentang hal itu.

Ku hampiri saja ia dan lantas masuk menemuinya, P'Beam melihat kedatanganku dan memintaku untuk masuk.

"Masuklah." Ujar Beam padaku.

Aku pun lantas masuk dan duduk disebelahnya.

"Berikan aku segelas." Pintaku padanya.

"Mengapa kau tidak tidur?" Tanyanya.

"Aku terbangun dari tidurku." Jawabku yang langsung saja menuangkan bir ke gelasku sendiri tanpa menunggu P'Beam menuangkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Cry!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang