chapter 2

8.1K 400 18
                                    

Sasuke POV

Suasana siang ini di kantin benar-benar berisik dan itu membuatku sangat tidak nyaman, aku benci keramaian, kalau saja Naruto sialan itu tidak memaksaku untuk ikut dengannya ke kantin mungkin saat ini aku sedang menikmati pemandangan dari atas gedung sekolah ini,t api sayangnya aku malah terjebak disini bersama teman-temanku yang lain. Ditambah saat ini kami tengah dikerumuni oleh beberapa anak perempuan dan itu membuatku risih aku benar-benar ingin keluar dari tempat menyeramkan ini.

Memang tidak bisa dipungkiri lagi kalau aku dan ke-empat temanku itu mempunyai banyak sekali fansgirl jadi wajar saja jika kami selalu dikerubungi oleh banyak orang dan diantara kami hanya aku yang mempunyai status masih single, mereka berempat sudah mempunyai pasangan masing-masing walaupun masih dirahasiakan, alasan mereka merahasiakan statusnya adalah karena tidak ingin gadis mereka tersakiti oleh para fansgirl mereka, lalu bagaimana denganku? Aku lebih memilih sendiri karena bagiku itu hanya buang-buang waktu saja.

Tidak sedikit perempuan yang menyatakan perasaannya padaku tapi aku menolak mereka semua, apalagi perempuan yang bernama Karin, ia berstatus sebagai ketua dari fansgirl ku dan hampir setiap hari dia menyatakan cintanya padaku, aku muak mendengar omong kosong darinya, dia pikir aku tidak tahu kalau dia mendekatiku hanya untuk memanfaatkan kepopuleranku saja? Dasar menyebalkan.

Suasana kantin semakin ramai aku ingin segera pergi, saat aku memutuskan ingin pergi dari tempat itu mataku tidak sengaja bertemu pandang dengan seorang perempuan yang memiliki warna mata emerald, entah itu hanya perasaanku saja atau memang kenyataan ia juga tengah menatapku aku benar-benar terjebak ke dalam indahnya mata hijau miliknya, sampai-sampai aku tidak ingin melepaskan pandangan mataku darinya.

Lama kami saling menatap tiba-tiba saja pandangan matanya berubah menjadi sorot ketakutan, aku heran melihatnya bukan hanya matanya saja tapi juga dari raut wajahnya dia ketakutan, aku tidak mengerti apa yang terjadi, dia tiba-tiba menundukan kepalanya dan tidak lama kemudian ia jatuh pingsan, entah ada angin dari mana tiba-tiba saja aku berdiri dan langsung menghampirinya.

"Apa yang terjadi?" tanyaku sedikit khawatir.

"Tolong temanku aku mohon..." ujar Ino.

Dan tanpa babibu lagi aku langsung menggendongnya menuju ke ruang UKS, yang ternyata diikuti oleh teman-temanku.

~Sasuke end POV~

Saat ini mereka bersembilan tengah berada di ruang UKS mereka semua sedang menunggu Sakura sadar, sudah hampir lima belas menit Sakura pingsan dan itu membuat Ino khawatir.

"Sakura...sampai kapan kau akan tidur seperti ini cepatlah bangun..." ucap Ino dengan memegang tangan Sakura.

"Tenanglah dia pasti baik-baik saja." ucap Sai seraya memegang pundak Ino.

"Hei teme aku tidak tahu kalau kau bisa menyukai perempuan, apalagi perempuan yang belum kau kenal seperti dia, tapi aku bersyukur ternyata selama ini kau bukan homo." bisik Naruto polos dan sukses membuat perempatan siku-siku muncul di dahi Sasuke, hingga akhirnya sebuah pukulan manis dari Sasuke mendarat dengan sempurna tepat di kepala Naruto.

"Awwww teme!" ucap Naruto kesakitan seraya memegang kepalanya.

"Berisik dobe!! Dan aku bukan HOMO." jelas Sasuke dengan penekanan di akhir kata.

"Kalian berdua diamlah, tidak bisakah kalian tenang sebentar?" ucap Shikamaru yang sukses membuat keduanya diam

Teeet...teeet...
Tiba-tiba bel tanda jam istirahat sudah selesai berbunyi sangat nyaring.

"Ino..." belum sempat Shikamaru menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Ino langsung memotong perkataan Shikamaru.

"Kalian kembalilah ke kelas, aku akan menjaga Sakura sampai ia bangun." ucap Ino seraya memandang teman-temannya.

They Always Behind MeWhere stories live. Discover now