chapter 4

7.3K 359 9
                                    

Tidak terasa jam pulang sekolah sudah tiba, Sakura yang sedari tadi ingin memberitahu Ino tentang surat yang pagi tadi ia temukan, lagi-lagi harus ia urungkan niatnya karena Ino terlalu sibuk kesana kemari entah apa yang sedang ia kerjakan, tapi Ino bilang ia sedang membereskan masalah yang terjadi pada organisasi yang ia ikuti, karena ia sebagai wakil ketua jadi ia juga harus ikut andil dalam hal ini.

"Sakura ayo pulang." ucap Ino sambil terlihat tergesa-gesa membereskan barang bawaanya.

"Kenapa kau tergesa-gesa sekali Ino? Tidak seperti biasanya ada apa?" tanya Sakura heran.

"Hehe...sebenarnya hari ini aku, Hinata, Tenten dan juga Temari akan pergi ke rumah Naruto." ucap Ino.

"Ke rumah Naruto? Lalu kenapa kau buru-buru sekali?" Tanya Sakura.

"Karena disana ada Sai juga, hehe....kau mengertikan apa yang aku maksud?" ucap Ino sambil memainkan kedua alisnya naik turun.

"Jadi kalian akan berkencan di rumah Naruto?" ucap Sakura melongo.

"Yap kau benar, maka dari itu kau harus ikut karena disana juga ada Sasuke jadi kalian bisa menghabiskan waktu bersama....hmm bagaimana? Kau setuju?" Tanya Ino.

"Tidak aku mau pulang saja." ucap Sakura.

"Kau ini...ayolah Sakura tidak seru jika kau tidak ikut ayolah...." ucap Ino sambil merayu Sakura dengan jurus andalannya.

"Menggelikan...baiklah-baiklah aku ikut." ucap Sakura pasrah.

"Baguslah kalau begitu ayo kita pergi." ucap Ino sambil menarik tangan Sakura.

"Iya...iya..." ucap Sakura.

Akhirnya kedua perempuan itu berjalan keluar kelas namun baru saja melangkah beberapa langkah tiba-tiba saja Sakura berhenti.

"Ada apa?" tanya Ino.

"Ya ampun Ino aku lupa, aku harus ke perpustakaan sebentar aku lupa meminjam buku untuk tugas besok, kau mau ikut?" Tanya Sakura.

"Dasar kau ini, kalau begitu aku duluan saja yaa... Sai sudah menungguku di luar." ucap Ino sedikit tidak enak.

"Baiklah kalau begitu aku nanti akan menyusul kalian." ucap Sakura.

"Kalau ada apa-apa cepat hubungi aku." ucap Ino, entah kenapa perasaannya menjadi gelisah.

"Iya-iya sudah sana pergi." ucap Sakura.

"Baiklah jaaaaaa." ucap Ino sambil berlari meninggalkan Sakura.

Disinilah Sakura sekarang berjalan sendirian ke arah perpustakaan, saat ia berjalan melewati koridor ia melihat seorang anak kecil laki-laki sedang bermain disana, kepalanya dipenuhi oleh darah bajunyapun sobek-sobek dan terdapat banyak luka di bagian tangan serta kaki, sepertinya ia korban kecelakaan karena dulu Ino pernah memberitahunya bahwa ada kecelakaan lalu lintas menimpa sebuah keluarga yang terjadi tepat di depan sekolah ini dan mereka meninggal di tempat.

Tanpa sakura sadari tiba-tiba saja anak kecil itu sudah berada tepat di hadapannya dan bertingkah seperti ingin mengajak bermain, pada awalnya ia merasa ketakutan tapi Sakura memberanikan dirinya untuk tersenyum pada anak itu, dan betapa terkejutnya ia saat anak itu juga tersenyum manis padanya tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut anak itu, kemudian anak itu pergi meninggalkan Sakura sambil sesekali menengok ke arah Sakura dan tersenyum.

Sakura masih agak bingung dengan anak kecil tadi, kenapa arwah anak itu masih berkeliaran disini apa dia belum bisa tenang? Saat Sakura masih sibuk memikirkan perihal anak tadi, tiba-tiba saja dari belakang ada sebuah tangan yang membekap mulutnya dan menyeretnya ke arah gudang.

They Always Behind MeWhere stories live. Discover now