Bab Delapan

14.9K 539 5
                                    

I'm Back! 

Dua bulan di Tanah orang itu rasanya  Campur aduk. 16 orang, 16 kepribadian dijadikan dalam 1 rumah. Gak kebayangkan bagaimana. dan harus melwati halang rintangan yang selalu datang silih berganti~

Oke,,,... Mari lanjutkan chapter selanjutnya...

****************

JANETTE menyisiri rambutnya sambil memandangi bagaimana Joses mengerjakan sebuah rumus rumit dalam mata pelajaran  matematika. Joses adalah yang tercerdas di antara dua bersaudara itu,  karena itu Janette sangat senang saat Joses menawarkan diri untuk  memberinya pelajaran tabahan agar dia bisa lulus ujian dengan baik. 

Tapi jika ada Joses di kamarnya, tentunya akan ada dua adiknya yang  lain. Jammie dan Juan. Kedua orang itu juga membantu—atau lebih  tepatnya belajar bersamanya—sehingga membuat Janette merasa  lebih bersemangat. Ia beruntung, malam ini ketiga bersaudara itu  diam dan tenang di rumah serta tidak berniat untuk pergi  bersenang-senang lagi seperti biasanya. Mereka berjanji untuk  mengajari Janette sampai tuntas agar Janette bisa mengerjakan soal  ujian akhirnya dengan mudah. 

“Bagaimana dengan yang ini?” Juan menyodorkan bukunya  kepada Joses yang saat ini tengah menjadi guru mereka. 

Joses mengangguk-angguk tak percaya. “Akhirnya kau bisa  menyelesaikannya!” Lalu bertepuk tangan seolah-olah hal itu adalah  hal yang luar biasa. 

Janette ikut bertepuk tangan juga melihat tindakan Joses itu.  Laki-laki itu terlihat senang dengan dukungan yang di dapatnya dari  Janette untuk mengejek adiknya. Tapi Juan malah mengucapkan  terimakasih seolah-olah semua itu adalah pujian. Joses menyerah, ia  berhenti bertepuk tangan lalu Janette juga melakukan hal yang sama. 

“Kau bagaimana Jame?” 

Jammie menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tengah  mengalami kejadian tersulit dan terpelik dalam hidupnya,  mengerjakan soal matematika. Seharusnya Jammie yang masih bisa  berfikir cepat di antara mereka, ia masih muda dan otaknya belum  berkarat seperti Juan. Jammie juga masih belajar di bangku kuliah. 

Lalu mengapa soal seperti ini saja tiba-tiba menjadi sulit? “Aku  sudah lama tidak menghadapi soal seperti ini.” 

“Alasan!” Cetus Jane. “Joses mungkin lebih lama darimu. Tapi dia  masih mengingatnya.” 

“Astaga, aku tidak percaya ini!” Joses meraung. “Terimakasih  sepupuku sayang!” 

“Sama-sama, sepupuku sayang!” 

“Kau pasti memberikan soal yang sulit, kan? kau segaja  mempermalukanku di depan Janette, kan?” Jammie menuduh. “Aku  tidak mau mengerjakannya lagi.” 

“Hei, Jame. Mengapa kau menyalahkan Joses?” 

“Hei Jane, mengapa kau selalu membelanya?” 

“Karena dia guru kita saat ini!” 

“Lihat-lihat, kecerewetannya yang pernah hilang sudah kembali  lagi beberapa hari belakangan ini!” Ejek Jammie. “Apa yang terjadi  padamu? Kau dan Paman Rudolph sudah berbaikan?” 

Diary LoliciousHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin