VIOLET selalu mengisi hari liburnya dirumah. Gadis itu tidak pernah pergi seperti saudara-saudaranya meskipun Violet tidak bisa memungkiri bahwa terkadang dia lebih suka membawa temantemannya berkunjung ke rumah. Hal itu membuat Janette kelihatanya merasa beruntung karena tidak pernah sekalipun ia kekurangan teman bicara di rumah itu. Di saat ketiga pemuda jahil itu pergi, maka Violet akan setia menemani meskipun sebenarnya Violet sangat tidak suka terganggu jika sedang membaca buku. Gadis itu terlalu sibuk dengan dunianya sendiri seolah-olah Violet adalah gadis cantik yang introvert sehingga tidak ada seorang laki-lakipun yang bisa mengajaknya keluar.
“Tentu saja itu tidak benar!” Violet meraung mendengar pertanyaan Janette tentang itu. “Aku juga punya teman lelaki, beberapa…”
“Beberapa?” Janette terdengar sangat terkejut. Beberapa? Sedangkan Violet terlihat begitu dingin dan dia memiliki ‘beberapa’ orang teman laki-laki? Janette termasuk yang paling suka berteman di sekolahnya. Tapi tidak ada seorang teman laki-lakipun yang berani mendekat melebihi teman sekelas dan berbicara pada saat jam pelajaran karena takut kepada ayahnya. Dengan keadaan seperti itu mustahil bagi Janette untuk memiliki teman laki-laki yang ‘beberapa’ seperti yang Violet miliki. “Kau punya beberapa?”
“Tidak usah heran, Jane! Aku lebih tua darimu dan itu normal. Bagaimana denganmu?”
“Tidak satupun.”
“benarkah? Kalau begitu aku punya satu. Maksudku ‘beberapa’ temanku yang hadir kepesta tertarik denganmu dan selalu menanyakan banyak hal yang berkalitan denganmu. Bahkan hingga kini. Jika kau mau, aku bisa membawaakannya ‘beberapa’ untuk kau pilih!”
Janette dan Violet kemudian tertawa mendengar kata ‘beberapa’ yang selalu memiliki penekanan dalam setiap kalimat Violet. Tapi tawa itu hanya sebentar karena Janette segera murung lagi.
“Sepertinya itu sulit. Kau tau bagaimana ayahku, kan?”
“Ya, tapi ini sudah saatnya. Kau bisa buta dan bodoh dan dengan mudah di manfaatkan bila tidak tau apa-apa mengenai ini. Tenang saja, Jane. Aku pastikan kalau ayahmu akan memperbolehkannya. Sepertinya aku perlu membicarakan hal ini bersama bibi Norma.”
“Dan jika kau berhasil?”
“Apa lagi? Tentu saja mencarikan pemuda manis untuk menjadi cinta pertamamu, benarkan?”
Janette tersenyum cerah. Walau bagaimanapun ia tetap sama seperti gadis pada usianya. Ingin memiliki seorang pacar dan kencan di hari minggu dengan nonton film di bioskop bersama sebungkus popcorn ukuran besar seperti sahabatnya Emma. Dia menginginkan menjadi gadis normal jika saja itu tidak akan membebani ayahnya.
Oh, betapa sayangnya Janette kepada Gallion Melville itu saat tibatiba saja ia membayangkan wajah kecewa ayahnya jika mengetahui keinginannya itu.
“Sebaiknya tidak usah. Aku tidak ingin ayahku bersedih jika dia tau aku menginginkannya.”
“Astaga, Jane. Kau sangat menyayangi ayahmu. Ya?”
“Dia satu-satunya. Tentu saja aku menyayanginya.”
![](https://img.wattpad.com/cover/12013262-288-k871551.jpg)
ESTÁS LEYENDO
Diary Lolicious
RomanceJanette adalah putri dari bujangan Gallion Melville yang belum pernah sama sekali menikah. Jane jugalah orang yang mengubah hati Norma agar menikahi ayahnya- Gallion Melville. Janette dikelilingi bajingan-bajingan hidung belang selama kepergian oran...