Fourty two

2.7K 270 15
                                    

14.30WIB

Iqbaal merasakan hangovernya mulai kambuh, ia memutuskan untuk pergi ke apotek dirumah sakit itu dan membeli obat penghilang rasa sakit. Iqbaal mengantri cukup lama kemudian ia pergi ke kantin untuk membeli minum, ia mengirimi beberapa pesan singkat padamu ya dengan harapan kamu membalasnya.

Iqbaal memang menekankan untuk tidak mengganggu hubunganmu dengan Ari dengan alasan untuk kebahagiaanmu namun ia tidak bisa ia tetap merasa ingin memilikimu dan masih ingin diperhatikan olehmu, manusiawi bukan?

[Imessage]

SiManiss😜

Dimana??
14.30
Sibuk ya?
14.40
Udah makan??
14.45
jangan lupa makan ya:)
14.50

[off]
Iqbaal berfikir mungkin kamu ogah membalas pesan singkatnya, lagipula siapa dia untukmu?? Bukan siapa siapa pasti.

Drrrttt...drrtt....drrrtt
Ponsel Iqbaal berdering, terlihat ternyata mba asih menelfon. Iqbaal hanya membiarkannya, ia melanjutkan meminum obatnya.

Iqbaal terus terusan terganggu akhirnya mengangkatnya.

☎️📞📞☎️

"Den ibu koma, dari tadi manggilin nama aden"

Tutt....tutt...tutt
_______
Iqbaal berlari dengan sangat cepat Iqbaal amat sangat khawatir akan keadaan bundanya. Berkali kali Iqbaal hampir menabrak sesuatu.

'Brukk'
Iqbaal tersandung benda, lutut dan dahinya sampai berdarah namun ia tetap berlari kencang menuju ruang ICU dan mengabaikan lukanya.

'Brakkk'
Iqbaal membuka ruang icu ia langsung memeluk bundanya.

"Bunnndaa😰😢"Iqbaal menggenggam erat tanggan dingin bundanya. Ia menatap wanita yang sedang berbaring disana.

"I...bal... ndaa... ayangg... ib..aaal"ucap bunda Iqbaal dengan susah payahnya. Iqbaal menangis.

"Iqbaal juga sayang bundaa😭 bunda kuat ya, bunda harus sembuh"Iqbaal menangis tersedu disana, ayahnya hanya mengelus punggung Iqbaal dari belakang.

Biiiipppppppp

Suara perekam detak jantung berbunyi pnjang tanda tidak ada detak yang direkam.

"BUNDD😢😰!!! BUNDAAAA😰😢😭!!! BUNDAAAAA😭😭"Iqbaal langsung berteriak histeris, ia mengangkat tubuh bundanya berkali kali berharap bundanya meresponnya. Ia memanggil manggil bundanya berharap ia menjawab.

"BUNDAAAAAAAAA😭"Iqbaal begitu histeris, ia memeluk bundanya. Ayahnya dan suster mencoba melepas pelukan Iqbaal dari bundanya agar bisa memberikan ruang dokter untuk menolongnya.

Iqbaal menjauh sejenak dengan tangisan tak henti ia keluarkan.

Dokter mencoba memancing jntung bunda Iqbaal dengan alat kejut jantung.

"1,,,2....3"dokter membuat aba aba dan mengejut jantungnya.

'Bipppp'
Percobaan pertama gagal.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang