mg7

756 104 7
                                    


🌞

"siapa lo" tanya gio. Belum sempat Al menjawab.
"cowok gue__" jawab yuki tanpa mengalihkan pandangannya dari gio.

Jawaban yuki membuat semua refleks memandang yuki. 2 kata yang yuki ucapkan mampu membuat semua kaget menganga tak terkecuali kim prilly dan lia. Terutama Al ali adi dan stefan mereka menatap yuki dengan muka cengonya. Lebih lagi jantung Al berdetak lebih cepat. Tapi yuki yang menjadi fokus mereka hanya biasa saja seakan dia tidak pernah mengatakan apa2. Lebih tepatnya tidak perduli, dengan tatapan yang mereka semua berikan.

"lepasin mereka" ucapan yuki menyadarkan semua dari keterkejutannya tak terkecuali gio. Gio menatap yuki dalam lalu beralih menatap Al dengan tatapan tak suka dan kembali menatap yuki.

Gio menghela nafas kasar lalu melangkah mendekati yuki berhenti tepat di depan yuki hanya menyisakan jarak beberapa centi. Perlahan gio mendekatkan wajahnya pada wajah yuki.
Membuat semua menatap kearah gio dan yuki. Mereka menerka nerka apa yang akan di lakukan gio pada yuki begitupun dengan Al. Al berfikir apakah cowok itu akan mencium cewek itu? Al ngerasain sesuatu yang aneh yang dia sendiri gak tau rasa apa itu yang pasti melihat mereka dekat bahkan hampir menempel membuat al gak suka.

Gio memiringkan kepalanya lalu dia berbisik tepat di telinga kanan yuki.
"selamat beb, cowok baru kamu lumayan juga, gak kalah ganteng dari aku. Tapi ingat beb, jangan berfikir aku akan ngelepasin kamu gitu aja" gio menarik kepalanya ia pandang sepasang iris kecoklatan yang indah yang juga menatapnya dengan senyuman manis. Lalu gio menoleh pada teman2nya.
"cabut" teman2nya gio pun melepaskan kuncian tangan kim prilly dan lia lalu beranjak menyusul gio yang melangkah duluan setelah say bye beb pada yuki dengan senyum masih tertahan di wajah gantengnya.

Setelah mobil gio hilang di telan belokan jalan, tanpa mengucapkan sepatah kata pun yuki berbalik dan melangkah menuju mobilnya, kim prilly dan lia langsung menyusul yuki memasuki mobil. Mobil yuki pun meninggalkan 4 cowok yang menatap kepergiannya dengan muka cengonya untuk kedua kalinya.

"Gila tu cewek ngucapin terima kasih kek, udah seenaknya aja ngakuin Al sebagai cowoknya, sekarang maen pergi2 aja gak punya sopan santun banget sih" gerutu ali lalu menoleh kekanan ke arah Al.
"eh udah kali ngelihatinnya__, udah hilang juga tu mobil, terpesona ya lo__" goda ali dengan menyenggol lengan kiri Al, karna Al masih aja menatap jalanan dimana mobil merah yuki hilang di telan belokan jalan.
"apaan sih lo, cabut yuk lapar gue" Al melangkah duluan meninggalkan ali adi dan stefan yang saling pandang lalu__
"Al tungguin woy maen tinggal2 aja" teriak mereka sambil berlari menyusul Al yang sudah memasuki mobilnya.

________

"ki lo gak apa2 kan?" Karna sedari tadi yuki tidak mengeluarkan sepatah kata pun, hanya diam.
"gak pa2" jawab yuki singkat padat dan jelas fokus pada jalanan.

"kenapa lo Al masih mikirin tu cewek??" goda ali. Mereka sudah ada di cafe biasa mereka makan.
"__gak heran sih cewek2 tadi emang cantik2, ya walaupun gak sesexy ariel, mona, rita, dan__ hilda, tapi mereka masuklah kriteria kita ya gak bro secara cantik gitu" tambahnya lagi dengan senyum yang terus mengembang.
"eh onta, yang lo sebutin tadi sexynya kelebihan" protes adi.
"halah lo kalau di kasih juga ehem ehem aja" cibir Ali.
"yah namanya juga cowok normal, wajar kali, kalau di kasih gak bereaksi itu yang gak normal" jawab adi tak mau kalah.
"normal lo??" tanya ali dengan kekehannya.
"resek lo, lo yang kelebihan normal sampai mesum akut" jawab adi.
"udah2 kalian ini, makan tu makanan kalian" lerai stefan.
"ngomong2 gue setuju, cewek tadi emang cantik2 apalagi cewek yang ngakuin Al jadi cowoknya, dari samping aja udah kelihatan kalu dia cantik apalagi dari depan pasti cantik banget." ucap stefan lagi.
"betul banget tu" jawab cepat Ali dan adi barengan. Sambil memakan makanannya.

misterius girlsWhere stories live. Discover now