22

5.5K 616 17
                                    

*****

"Kim Taehyung." Jimin memasuki rumah dengan nafas yang memburu, sudah sejak tadi pagi dia menahan amarahnya karena dia sedang berada di sekolah.

"Kim Taehyung dimana kau?" Nana hanya menatap Jimin bingung, Taehyung langsung turun dari atas.

"Ada apa?" tanya Taehyung, Jimin menatap Taehyung tajam. Taehyung mendekati Jimin dan bukannya menjawab, Jimin malah memukul Taehyung.

BUKK

Nana yang ada di sampingnya langsung terkejut, Taehyung sendiri bingung kenapa Jimin memukulnya.

"Ada apa Jimin-ah?" tanya Taehyung sembari berdiri.

"Mau sampai kapan kau merebut semuanya, mau sampai kapan kau mengambil semua orang yang aku cintai, kau mau membuatku semenderita apalagi Kim Taehyung?" Tanya Jimin, Nana langsung mengerti kemana arah pembicaraan Jimin.

"Aku tidak mengerti, apa maksudmu?" tanya Taehyung.

"Dulu kasih sayang appa dan eomma sudah kau ambil setelah itu kasih sayang halmeoni juga kau ambil dan kau juga telah mengambil nyawa appa dan eomma dan sekarang kau mau mengambil Jigum dariku?" tanya Jimin, ia memang lelaki tapi apa ia tak boleh menangis saat beban dalam hidupnya terasa begitu berat.

"Kau sudah mengambil Jigum dariku Kim Taehyung." Ucap jimin sembari menatap Taehyung tajam.

"Aku tak mengambil siapapun Jimin, bahkan Jigum...." Ucapan Taehyung terpotong.

"Sudah cukup Kim Taehyung, harusnya saat itu kau yang mati, harusnya saat itu kau tak selamat." Jimin benar benar marah, bahkan Nana sendiri tak pernah melihat Jimin samarah ini.

"Aku minta maaf jika memang aku sudah selamat dalam kejadian malam itu? Tapi inilah takdirku." Ucap Taehyung.

"Tapi kau sudah menentang sebuah takdir Kim Taehyung, harusnya kau mati dalam kejadian itu jika saja eomma tak menyelamatkanmu." Ucap Nana, Jimin dan Taehyung langsung menatap Nana terkejut.

"Aku mengetahui semuanya dan itu alasannya kenapa aku sangat membencimu Kim Taehyung, aku mengetahui apa yang terjadi malam itu walaupun aku masih terlalu kecil untuk mengerti semuanya tapi aku tahu dan itu alasannya kenapa aku sangat malu memiliki oppa seperti mu." Ucap Nana, ia sekarang menatap Taehyung tajam.

Taehyung hanya menundukkan kepalanya, ingin rasanya ia menangis saat itu juga.

"Nana-ah, Jimin-ah kalian seharusnya mendengarkan penjelasanku, aku benar benar tak mengerti kenapa namja namja itu meletakkan pistolnya di dekatku." Ucap Taehyung.

"Kau berbohong, semua juga tahu jika kau itu pembunuh hanya saja saat itu Halmeoni membelamu." Ucap Jimin.

"Jimin kau benar benar salah dan kali ini aku juga tak mengerti kenapa aku merebut Jigum dari mu." Ucap Taehyung.

"Aku menyukainya dan dia adalah alasan kenapa aku masih berdiri kokoh seperti ini, dia alasan keduaku setelah keluarga ku. Dia juga alasan agar aku tak membunuhmu Kim Taehyung." Ucap Jimin, Taehyung terkejut dengan ucapan Jimin yang terakhir.

'jadi selama ini kau ingin membunuh ku Jimin-ah.' Batin Taehyung.

"Kalau kau tak hadir dalam hidupnya maka dia akan menjadi milikku tapi karna kau hadir jadi dia menyukaimu, dia menyukai pembunuh seperti mu Kim Taehyung." Jimin benar benar marah, bahkan Taehyung terkejut akan pernyataan Jimin.

"Kalau kau menyukainya bawa dia pergi bersamamu karna aku tak akan bisa bersama nya Jimin-ah." Ucap Taehyung.

"Omong kosong apalagi ini Tae, aku ingin bilang jaga dia jika dia terluka sekali saja maka aku akan menghabisimu dan mengambilnya darimu." Ucap Jimin sembari pergi menuju kamarnya.

I Will Go AwayWhere stories live. Discover now