episode 76

2.1K 103 65
                                    

Kekhawatiran amba memuncak saat menyadari ranveer telah meninggalkan rumah lebih dari 3jam
Berulang kali amba menelfon ranveer namun number nya tidak dapat di hubungi

"Ada apa amba " tanya khailas dengan mata tertutup nya

"Dimana ranveer sejak tadi kenapa dia tidak pulang pulang " khawatir amba

Samar Dering hp berbunyi dari dalam laci, khailas bergegas meraih nya

"Ya, "kata singkat pembuka pembicaraan khailas

"Salam pak khailas, Ranveer ada disini dia pingsan karna kehujanan,tapi sekarang ishani sedang merawatnya kau jangan khawatir, ini lebih baik bukan semoga ishani kembali luluh  " jelas nitin

"Bagaimana bisa ranveer sampai kesana, apa mungkin dia mendengar pembicaraan kita tadi nitin " amba terkaget langkah nya semakin mendekat ke arah khailas namun khailas menyadarinya hingga mengahiri telfon dari nitin

"Apa yang kau katakan " ucap amba penasaran

"Apa, apa yang ku katakan" jawab khailas terbata bata

"Nitin, ranveer, apa ini, apa yang kau sembunyikan dari ku " desak amba

"Tidak, aku tidak menyembunyikan Apapun amba"jawab khailas memalingkan wajah nya

"Achhh achh sakit sakit " teriak amba memegang kepalanya yang kesakitan

"Amba amba kau kenapa " seru khailas membantu amba berbaring,

"Qey, ishani, dan sekarang ranveer rasanya aku sudah tidak bisa hidup lagi " oceh amba pura pura pasrah

"Amba semua baik baik saja ishani Qey semua aman bersama nitin, dan ranveer sekarang ada disana (oceh khailas tanpa sadar,) tidak tidak maksud aku maksud aku ranveer sedang bersama nitin mencari ishani " khailash melirik kearah amba yang sudah memasang wajah kesal nya

"Sungguh kau tega suami ku, kau membohongi ku," teriak amba dalam tangis nya

"Aku mohon pada mu,kau berjanjilah jangan menemui mereka lebih dulu ishani ingin mencari tau apa yang terjadi pada Qey hingga dia sekuat  ini ingin meninggalkan rumah ini" jelas khailas sesaat amba berfikir hingga ahirnya menghela nafas lega

*******
Ishani berkali kali mengompres kening ranveer dengan khawatir yang begitu tinggi  tanpa disadari air matanya membasahi pipi nya, bayangan kenangan Indah yang sudah di lewati  bersama

"Ranveer bangun lah " ucap ishani sembari mengusap lembut telapak tangan ranveer

Ishani melirik ke arah dinding mengatamati jarum jam yang ada disana

"Sudah jam 02.00 tapi ranveer belum bangun juga, suhu badannya panas sekali " ishani benar-benar merasa takut
Nitin sudah tertidur ishani tidak mungkin membangunkannya
Perlahan langkah ishani meninggalkan ranveer kedapur mengambil segelas air putih,suhu badan ranveer semakin tinggi tubuhnya mulai menggigil, sedikit demi sedikit ishani memberi ranveer minum dengan menggunakan sendok,
Rasa sesal menyelimuti hati ishani,  saat teringat penjelasan nitin mengenai Raj, ranveer sudah lebih dulu menceritakan nya pada nitin namun ishani masih sedikit kecewa karna ketidak percayaan ranveer pada nya saat itu

"Jika kau sudah sehat aku janji akan mendengarkan penjelasan mu ranveer " bisik ishani mencium tangan ranveer,
Perlahan ishani merebahkan tubuhnya tepat disisi ranveer dengan sedikit memiringkan Tubuhnya hingga tangan ishani dengan mudah memeluk ranveer sepanjang malam ,,

*******
Qey tertidur begitu pulas pagi ini, sepanjang malam dia sangat gelisah karna tidak mendapat kecupan dari amba, namun Qey sangat pintar menybunyikan semua itu dari ishani
Nitin mengusap kening Qey dan menciumnya sebelum langkah nya meninggalkan kamar Indah dengan warna serba pink di setiap dinding dan benda yang ada disana, nitin sengaja menyiapkan semua ini untuk Qey

"Ishani, apa ranveer sudah bangun" tanya nitin mendekati ishani di dapur

"Belum ayah,, apa kau sudah sarapan, aku sudah menyiapkannya di meja bukan " jawab ishani tanpa melihat nitin

"Ishani, pikirkan Yang ku katakan semalam,hari ini ayah akan kembali ke anjar untuk 3Bulan ke depan ayah akan menanggung kebutuhan mu disini kau tenang lah, jaga Qey selalu " jelas nitin membuat ishani terkaget

"Secepat ini kah,, ayah kenapa harus pergi hari ini " jawab ishani dengan nampan berisi sarapan ditangannya

"Sudah lah ishani,ada pekerjaan  Yang belum ayah selesaikan, kau rawat ranveer lebih dulu hingga dia sehat,
"Nitin mencium kening ishani sebelum langkah nya mulai meninggalkan ishani disana

Sepanjang koridor menuju kamar nya ishani tiba tiba pikiran ishani menjadi kacau, ishani merasa binggung jika Qey tau ke beradaan ranveer di sana

Pandangan ishani tertuju fokus pada tubuh diatas ranjangnya, tubuh yang semalaman dia dekap tanpa melepasnya,
Dengan balutan kain sary coklat nya pagi ini ishani merasa jauh lebih segar dari  hari sebelumnya

Pandangan ishani tertuju fokus pada tubuh diatas ranjangnya, tubuh yang semalaman dia dekap tanpa melepasnya,Dengan balutan kain sary coklat nya pagi ini ishani merasa jauh lebih segar dari  hari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ranveer bangun lah " ishani mencoba menyentuh tubuh ranveer perlahan

"Ranveer " panggilnya lembut

Pelan tapi pasti ranveer berusaha membuka mata nya yang sangat sulit untuk terbuka namun pandangannya langsung tertuju pada sosok wanita cantik dengan rambut terurai di depannya , tanpa berkedip ranveer menatap wajah yang sangat dia kenal di dalam hidupnya sosok wanita yang selalu menjadi alasannya untuk tetap hidup....

"Menatap ku saja tidak akan membuat mu kenyang, makan  lah " ucap ishani ketus sembari meletakan makannya di meja sebelah ranjang, ishani beranjang dari tempat duduk nya berusaha menjauh dari ranveer namun tangan ranveer berhasil menghentikan Ishani dan menariknya kembali duduk di sampingnnya
Seakan mimpi Ranveer tetap saja menatap ishani begitu dalam nya

"Jika aku berkedip aku takut kau akan menghilang bersama langkah mu " ucap ranveer tanpa mengubah posisi nya
Tanpa ada sedetik dari ucapan sebelum nya,tidak disadari tubuh ranveer sudah memeluk ishani  begitu erat

"Jika ini mimpi Aku berharap waktu tak bergerak agar dapat kau ku dekap seperti ini ishani,maafkan aku maafkan aku " seru ranveer

" makan lah " ishani melepaskan pelukan ranveer begitu kasar

"Tidak, kau harus mendengar penjelasan ku ishani,perlahan ranveer menceritakan apa yang sebenarnya terjadi (ranveer mengingat kejadian malam itu dimana raj dan ayah puja merencanakan sesuatu untuk ranveer dan ishani  ,,ranveer berusaha menjelaskan apa yang ranveer lihat dan dengar, wajah geram dan kesal terlihat jelas di wajah ishani)  seperti itu, maafkan aku " jelas ranveer

"Ishani aku mohon maafkan aku " ranveer mendekat kan wajahnya ke wajah ishani

"Aku tidak bisa hidup tanpa mu ishani, "kini ranveer  semakin dekat dengan ishani, menempelkan  keningnnya dengan ishani membuat ishani semakin simpati pada nya

"Meri aashiqui tum se hi " ucapan ranveer berhasil membuat ishani meneteskan air mata nya dengan isyak lembut dari mulutnya
Ishani memeluk ranveer begitu erat tangisnya seakan mengungkapkan kerinduan yang dia pendam bersama luka nya..... 

****Bersambung ****

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang