Cinderella Story - Part 8 - the prince and sucks

32.6K 1.2K 35
                                    

Anit POV

"LO....!"

Lelaki itu tersenyum manis. Aku tercekat melihat seorang lelaki didepanku. Wajahnya tidak asing.

"Lo...." Ulangku.

"Iya ini gue." Katanya ramah. Sumpah senyumnya serasa bikin gue meraung.

Raawww!

"Lo..." Aku kembali mengulangi kata yang sama. Beh pemborosan kata-kata. "....siapa?" Tanyaku kemudian.

Ia berdecak geli. "Gue yang lo tolongin waktu itu."

Aku mencoba mengingat-ingat dan.... "Oh! Astaga! Pangeran tampan itu kan?!" Kataku histeris dan antusias.

"He?" Ia menaikan sebelah alis tebalnya.

Oh bodoh! Dari sekian banyak kata dan kalimat. Kenapa harus pekikan bodoh itu yang keluar! Dasar Anit bego! Kelihatan bego kan lo! Rutukku dalam hati.

Reflek aku membekap mulutku sendiri dengan kedua tanganku. Lalu memukul kepalaku pelan.

Dasar bodoh!

Ia tersenyum geli. Lalu mengansurkan lengan kokohnya untuk bersalaman. "Gerald"

Aku meraih jemarinya. "Anit." Kataku singkat. Ia mengguncang pelan pagutannya.

Tangannya menggenggam tanganku hangat. Kurasakan semburat merah perlahan muncul diwajahku.

Duh! Wtf?!

"Gerald Geraldine." Sekali lagi ia menghentakkan jemarinya pelan. Ia menyebutkan nama panjangnya, Syarat agar aku juga menyebutkan nama panjangku.

"Ah! Ehm.. Anita Deviana." Kataku malas.

Ia tersenyum manis. Oh My God! Jantungku!

"Nama yang cantik. Secantik orangnya."

Oh Astagaaahhh! Aku menunduk malu menyembunyikan wajahku yang pasti memerah.

Cih! Udah kayak abege labil yang lagi kesemsem gue.

"Jadi..." Katanya menggantungkan kalimatnya. Aku mendongak melihat mata lembutnya. So Perfect GILA!

Aku memperhatikan dengan seksama wajah tampannya. Tak sadar sampai nganga'

Aduh Anit! bisa bersikap NORMAL gak sih?!

"#%*>!...Disini?" Samar-samar ku dengar satu kata dari bibir aduhay si Pangeran.

"Ha?" Tanyaku. Sumpah aku gak nyimak.

Asli! gak konsen gue!

Ia tertawa kecil sambil menggeleng. "Jadi lo ngapain ngumpet-ngumpet disini?" Ulangnya lagi.

Aku mengangguk mengerti sambil meringis. "Ohh.. Gue lagi...." Seakan tersadar dari sesuatu. "...Astaga!" Aku menepuk jidatku. "Gue lagi dikejar penculik!" Histerisku.

"A-apa?!" Katanya tak kalah kaget. "Astaga! Kalo gitu ayo kita pergi dari sini!" Pekiknya. Tanpa salam sapa, surat ijin atau Assalamu'alaikum ia menarik tanganku lembut. Ia membawaku pergi dengan berlari.

Beh! Kalau di film-film ni ya, Kami lari dengan gaya slowmotion sambil senyum-senyum so sweet sesekali tertawa lepas.

Lari nya keren, ngeloncatin pot-pot dipinggir jalan dengan gaya ala-ala 'parkour' gitu deh.

Keren kan?

Tapi tiba-tiba.

BRUK!

"AW!" Pekikku.

Cinderella StoryWhere stories live. Discover now