Cinderella Story - Part 17 - we found love

28.1K 1.2K 46
                                    

Anit POV

Cinta?

Aku tersenyum kecil.

Entahlah.

Dulu, kalo ditanya soal cinta, yang ada bawaannya pengen muntah aja. Segala sesuatu yang bersifat romantis itu.... Rasanya lebay.

Tapi setelah ngerasain gimana itu Cinta...

Duh! Panas dingin sendiri sayanyah!

Senyumku makin lebar. Tuh kan bawaannya pengen senyum-senyum gaje mulu.

Oke. Cinta ya?

Ehm...

Cinta itu.. Lucu. Aneh. Konyol dan TIDAK TERDUGA!

Buktinya, kenapa coba? hati ini dengan bodohnya menjatuhkan pilihan ke Revi?

Ceilah bahasa gue!

Oke kembali ke Revi. Ini Revi loh?

REVI?!

Satu nama kramat, dengan segala kelakuan dan tingkah yang menyebalkannya sampai bertaraf tingkat internasional, justru bikin gue kualahan menenangkan jantung yang tiba-tiba hobi dangdutan kalo lagi disamping dia.

Bfffft!

Aku terkikik geli sembari menggelengkan kepalaku pelan.

Ya Tuhan! Enggak nyangka ya kalo pada akhirnya aku dan Revi saling menemukan cinta.

Enggak nyangka kalo pada akhirnya, aku malah jadian ma Revi?

Enggak nyangka? Sama. Aku juga.

Pokoknya terlalu banyak kata 'kok bisa?' Atau 'enggak nyangka ya?'

-FLASHBACK-

Aku menatap Revi sengit sambil mencoba melepaskan diri dari dekapan eratnya. "Lo yang kenapa Rev??! Lo kira gue cewek murahan apa?! Yang bisa lo cium seenak dengkul lo?! Gue punya harga diri sialan! Lepasin gue! Lepasin!!!" Kataku marah.

Dekapan Revi semakin erat membuatku semakin meronta.

"Gue nyium elo karna gue suka sama lo Nit! Itu bukti, kalo GUE SUKA SAMA LO!" Teriak Revi kesal.

Ap-APA?!

Teriakannya sukses membuatku membeku seketika.

Mata coklatnya menatapku. Ada ketulusan disana.

Deg! Deg! Deg!

Kenapa jantungku makin berdentum begitu cepat? Apa mungkin aku juga menyukainya?!

Sedetik kemudian aku mendorongnya menjauh. Aku mengerjap.

Enggak! Enggak mungkin! Dia suka sama aku??! Aku gak mungkin suka sama cowok nyebelin kek dia!

Perlahan aku maju satu langkah. Pelan-pelan tanganku terangkat begitu saja menyentuh tepat didada kirinya. Memastikan apakah hanya aku saja yang merasakan dentuman keras didada. Sekaligus membuktikan apa Revi sungguh menyukaiku.

Revi mengernyit.

Satu detakan kecil. Dua detakan kecil. Dilanjutkan detak-detak yang saling berlomba mengacu cepat.

Deg! Deg! Deg! Deg! Deg! Deg! Deg!

Detakan cepat itu sempurna membuatku melotot. "Lo.. Lo..... Deg? Deg-deg.an?" Lirihku.

Revi menatapku sendu. tangannya menggenggam jemariku diatas dadanya. "Selalu seperti ini, kalau gue deket sama lo"

DEG!

Cinderella StoryWo Geschichten leben. Entdecke jetzt