By : anditia_nurul
Kata orang, perempuan cantik punya bapak yang galak. Dan, seperti itu pun dirimu. Malam ini aku memberanikan diri menjejakkan kaki di halaman rumahmu. Bapakmu tampak duduk di teras, baru saja menyesap secangkir kopi. Tidak lama, bapakmu menyadari keberadaanku. Langkahku menuju teras seketika melambat saat beliau menatapku. Jujur, aku gugup dan ... sedikit takut. Namun, aku tahu aku tidak bisa berputar balik dan pergi saat ini. Aku menyukaimu, tapi bapakmu tidak. Aku sempat ingin menyerah, mengakhiri hubungan kita. Namun, kamu berkata bahwa cinta kita hanya terhalang oleh restu bapakmu, bukan restu Tuhan. Bukankah itu sama saja? Restu dari Tuhan berasal dari restu orang tua. Akan tetapi, kau berkata lagi, "Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu tidak mau berusaha mengubah nasibnya sendiri. Karena itu, datanglah ke rumahku, temui bapakku, berusahalah untuk meluluhkan hatinya."
YOU ARE READING
Event Perjuangan
Short StoryTantang menulis untuk fams paper & ink berupa 'One Paragraph Challange' dan Drabble yang berkisar 100 sampai 500 kata.