PART 4

9.4K 1.1K 64
                                    

~
~
~
~
~

Pria bermarga Kim itu mengetuk-ngetuk jari nya di meja kebesaran milik Jeon Jungkook. Tatapannya mengintimidasi sahabatnya itu, siapa lagi kalau bukan Jungkook.

" Jadi kau menginap di Apartemen mu? Dan melupakan janji dengan kami-kami? " Jungkook menghela nafas kecil, karena Yugyeom sejak tadi tak habis mewawancarai nya.

" Hmm.. Aku terjebak hujan, Tak ada pilihan lain. " Yugyeom bersedekap sambil bersandar ditepi meja kokoh  itu.

"Bersama Yeri? " Tanya Yugyeom.

Mendengar nama itu, Jungkook tersadar jika tadi malam ia tidak menghubungi kembali kekasihnya itu.

Dengan cepat Jungkook merogoh sakunya, Mengambil Smartphonenya.

" Ck, Sial! " Maki Jungkook melihat Batrai smartphonenya benar-benar lowbad. 5% apa yang bisa diperbuat dengan batrai segitu.

Tok.. tok.. tok..

" Masuk " Ujar Jungkook, Sambil menyambungkan Smartphonenya pada powerbank.

" 15 Menit lagi, ada pertemuan dengan perusahaan Jm Corp, Presdir"

Jungkook mengangguk kecil
" Baiklah" Sekretarisnya itu membungkuk hormat, lalu keluar dari ruangan Itu.

" JM corp? Kau akan bekerja sama dengan perusahaan itu?  " Tanya Yugyeom.

" Kenapa? Bukankah menyenangkan bermain-main dengan perusahaan licik seperti itu" Ujar Jungkook sambil tersenyum miring.

Yugyeom menahan bahu Jungkook.
" Aku tau kau sangat kaya raya, rugi pun tidak masalah untuk mu. Tapi bermain-main dengan orang licik seperti itu sepertinya hanya membuang waktu"

Jungkook menyeringai mendengarnya." Kau pikir aku sebodoh apa hingga menyia-nyiakan waktu dan uang bekerja sama dengannya? Kita lihat sepicik apa pemimpin perusahaan Jm corp itu" Ujar Jungkook sambil memasang Jas nya. Yugyeom mengerti maksud sahabatnya ini.

Ingatlah Jungkook terkenal dengan kepintarannya dalam berbisnis, dan jangan lupa betapa kejam nya Jungkook terhadap lawannya.

" Ck, kau benar-benar Jeon Jungkook." Ucap Yugyeom ikut tertawa picik.

--o0o--

Dengan bermodal Hoodie berwana Hitam yang ia ambil dari kamar Jungkook dan masker berwarna putih Eunha memberanikan dirinya keluar dari Apartemen. Setidaknya dia tidak akan dikenali oleh orang-orang.

Eunha memandang dari Jauh rumahnya, Demi apapun sebenarnya Eunha sangat-sangat merindukan orang tuanya.

Tapi apa boleh buat, Jika saja ayahnya saat itu tidak bisa percaya pada dirinya dan tidak mengerti perasaan Eunha yang benar-benar hancur saat melihat mantan kekasihnya itu yang berciuman panas bahkan lebih. Jika saja orang tua nya percaya, Mungkin kejadian kabur-kaburan saat ini tidak terjadi.

Dan pernikahan itu dibatalkan dengan baik-baik. Tapi mana ada namanya pembatalan pernikahan yang baik-baik. Kalau sudah dibatalkan pasti ada konflik dibaliknya.

" Huhhfftt " Eunha menghela nafas gusar. Mata sendunya kembali menatap rumah bertingkat 3 itu. Menatap kamarnya yang sangat tampak jelas dari tempat ia berdiri kini.

" Eunha? " Eunha tersentak dan langsung memutar tubuhnya dengan wajah terkejut.

" Woah! Eunhaa...  Ini Abdhakdg " Eunha langsung membekap mulut gadis didepannya itu dan membawa ikut merunduk bersamanya.

[NOT]FAKE LOVE✔Where stories live. Discover now