Hunter

442 57 15
                                    

"Kau lihat yang disana? Itu lebih matang ketimbang yang kau pilih tadi, Byul-ah"

"Justeru yang setengah matang, yang lebih bagus, Taeng."

"Tidak.. tidak. Aku tetap memilih yang disana!"

"Apa yang kalian lakukan?" Dua orang gadis tengah berdiri dibalik dua gadis lainnya yang sedang meneropong sesuatu.

"Kami sedang memilih melon segar, apa kalian tidak lihat?" tukas gadis pendek berambut pirang, sambil mengibaskan tangan kebelakang. Dia tidak ingin diganggu. Dia harus fokus.

"Melon segar yang bagaimana, Taeng?" Gadis berambut cokelat ikut bergabung dengan dua gadis yang masih setia dengan teropong dimatanya.

"Yang bulat, dan besar pastinya. Itu melon yang sangat segar dan siap dipanen. Harus ditambah dengan cherry merah untuk dimakan bersama seharusnya." diakhir kalimat dia menghela nafas berat. Apa selama ini dia jarang makan cherry yang berwarna merah? Itu terdengar sangat frustasi.

"Byul-ah, apa saat melihat melon kau memerlukan sebuah teropong? Kupikir ini sangat berlebihan." gadis berambut merah muda mencoba bertanya kepada gadis berambut warna biru tua. Moonbyul terus terpaku pada sekelompok melon segar yang akan dipanen hari ini.
Tidak ada jawaban dari mulutnya, kedua gadis menjadi geram. Tifffany dan Solar bangkit berdiri dan membisikan sesuatu yang sangat fatal untuk kedua gadis pencinta melon segar. Hingga keduanya saling membelalakan kedua mata mereka. Terperangah.

"Malam ini tidak ada jatah untuk kalian!"

***

"Fany-ah. Aku minta maaf" gadis pendek terus merajuk kepada kekasihnya. Pekerjaannya sebagai seorang melon hunter akhirnya terungkap. Dia terlalu fokus pada melon milik Hyuna yang terpampang didepan mata. Kalian bisa bayangkan, dimusim panas seorang Hyuna berdiri dengan kemeja putih yang kerahnya sengaja dibuka. Dengan keringat yang membanjiri sekitar lehernya, itu sangat eksotis. Dan membuat beberapa orang akan terus menelan ludah mereka. Itu yang dialami Taeyeon tadi.

"Fany-ah.. maafkan aku" dia terus memohon agar dimaafkan oleh kekasihnya. Dia akan mati jika tidak mendapatkan jatah dari Tiffany. Oh Tuhan, tolong bantu dia agar Tiffany mau memaafkan pekerjaan kotornya.

"Apa melonku kurang untukmu, Taeyeon-ah?" Tiffany akhirnya mengeluarkan suara. Tiffany terus meraba melonnya yang mungkin kurang menarik untuk Taeyeon. Dan itu membuat dirinya menjadi sedih.

"Tidak.. melonmu adalah kualitas yang terbaik, Fany-ah"

"Tapi kau bilang, yang besar lebih matang"

"Tapi punyamu, lebih dari matang. Sayang"

"Benarkah? Aku tidak yakin. Apa aku harus menambah silikon agar terlihat besar dan matang?" Tiffany mengajukan sebuah keinginan, dengan cepat Taeyeon mencegah keinginan Tiffany.

"Jangan, fany-ah. Itu malah jadi terlihat tidak murni"

"Terus bagaimana caranya selain aku harus menambah silikon?"

***

"Ah ampun, Solar! Aku tidak akan melakukannya lagi" Moonbyul sedang menggerang sakit, pacarnya sekarang sedang menghukumnya.

"Aku tidak perduli jika kau yang melakukan itu. Tapi aku kesal karena kau meracuni Taeyeon, agar menjadi super mesum sama sepertimu"

"Ampun, sayang. Pantatku benar-benar sakit. Jangan menamparnya lagi. Aku janji tidak akan melakukannya lagi"

"Tutup mulutmu! Kau tahu, aku jadi tidak enak hati dengan Tiffany. Gara-gara pacarnya bergaul denganmu, Taeyeon jadi mesum sepertimu." Solar kembali menampar pantat Moonbyul, sekarang malah lebih keras.

"Taeyeon dan aku memang sama. Tanpa aku harus meracuni otaknya. Dia memang sudah seperti itu. Sama sepertiku"

"Benarkah?" Solar berhenti memukul pantat kekasihnya yang sudah hampir matang.

"Yep. Jadi, kumohon hentikan, sayang. Pantatku sudah membengkak sekarang"

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi, kemarilah"

"Kau terlalu gemas untuk menghukum-ku" Moonbyul bergerak mendekati Solar, lalu membuka kemeja bergaris yang dikenakan Solar lalu menyusu disana. Lihatlah, bayi Moonbyul sangat manja.

"Apakah masih sakit?" Solar mengusap rambut kekasihnya, dia jadi merasa iba kepada Moonbyul. Tapi jika tidak dihukum, maka besok lusa dia akan melakukannya lagi.

***

"Ugh, Taeyeon!"

"Ini cara agar punyamu bisa jadi besar"

"Okey, teruskan" Taeyeon terus melakukan treatment kepada Tiffany. Dimulai dengan mengigit dan mengusap cherry terlebih dulu. Si otak mesum sedang kegirangan sekarang.
Tiffany sedang bergetar, dia suka Taeyeon menyentuh melonnya, dan akan lebih suka lagi jika Taeyeon menyentuh miliknya yang lain.

"Harusnya ini basah, Tiff.. aku akan menyiramnya dengan sesuatu" Taeyeon bangun dan mencari sesuatu. Lalu datang kembali dengan sebotol jus kemasan yang baru saja dia ambil dari dalam lemari es. Menyiram melon milik Tiffany, dan seluruh tubuh pacarnya. Sekarang mengkilat dengan sempurna.

"Kenapa kau menyiram-ku dengan jus? Ini akan menjadi lengket nanti" Tiffany mengoceh, lalu berhenti ketika Taeyeon mulai menjilat dirinya. Oh sial, gadis pendek ini terlalu pandai membuat dirinya melambung ke syurga.

***

Seharusnya Tiffany dan Solar marah dengan kelakuan mesum pacar mereka. Tapi justeru sekarang mereka malah lupa, dan sedang menjerit menyebutkan nama pacar masing-masing. Taeyeon dan Moonbyul memang pintar mengambil hati pacar mereka. Dan malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk mereka.

Jangan ada yang menganggu mereka, jika kalian tidak menginginkan pantat kalian menjadi bengkak. Bye.

SHORT STORY (TAENY)Where stories live. Discover now