Untuk Taehyung • 14🎧

3.8K 588 175
                                    

Makasih karena kalian udah anuin si playgiat sampai dia hapus work untuk Taehyung.

Uttari masih duduk di depan lobi kantornya, tatapannya kosong ke arah jalan raya, dia benar-benar terkejut dengan apa yang telah Taehyung lakukan padanya. Taehyung memberikan kurma untuknya berbuka puasa. Uttari sangat senang, sesuatu dari dirinya kembali tumbuh, benih cinta yang mulai meredup kini kembali terang.

"Loh? Kok kamu di sini? Udah buka puasa belum?" Uttari mendongak, menatap Sehun yang kini berdiri di hadapannya, matanya berkaca-kaca, antara luka dan bahagia yang uttari rasakan saat ini.

"Kamu kenapa nangis?" Sehun terkejut dan langsung duduk di samping uttari.
"Siapa yang buat kamu nangis? Ada apa? Apa ada masalah?" Uttari menggelengkan kepalanya sambil menghapus air matanya yang mengalir di kedua pipinya yang masih memerah.

"Kamu jangan bohong sama aku, bilang ada masalah apa?" Uttari mengangkat kurma yang sudah di buka dan di makan satu olehnya, kening sehun mengerut tanda tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi.

"Ada yang ngasih ini sama aku" Uttari tersenyum membuat Sehun langsung mendorong kepala uttari dengan gemas.

"Aku pikir kamu kenapa, cuman di kasih kurma aja sampe nangis kaya gini, gimana kalau ada yang ngasih jet pribadi, bisa-bisa mokad di tempat kamu" Uttari nyengir lebar.

"Ya udah, ayo sholat bareng" Ajak Sehun di jawab anggukan oleh uttari.

"Oke imam!" Sahut uttari cukup kencang, Sehun langsung mengacak-acak rambut uttari gemas, membuat sang empu manyun. Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang memperhatikan keduanya dengan tatapan marah.

Sehun sedang berwudhu begitupun uttari dan Cindy, ketika ketiganya sampai di mushola di lantai tiga, sudah ada beberapa karyawan yang sudah berjajar rapih.

"Tumben banyak yang jamaah yah?" Ucap Cindy yang di anggukan uttari dan Sehun.

"Padahal gw mau jadi imam buat kalian berdua" Ucap Sehun dengan wajah melas yang di buat-buat.

"Ya udah sana di barisan cowok, aku sama uttari ke sana dulu" Sehun mengangguk, ada pembatas sebuah kain berwarna hijau untuk memisahkan antara pria dan wanita. Walaupun jarang berjamaah, tetap saja untuk kenyamanan sholat perusahaan memberikan kain pembatas.

Cindy sibuk memakai mukenah, sedangkan uttari memicingkan matanya, menatap lekat-lekat imam yang berdiri di depan.
Ketika pria itu berbalik, mata uttari membulat sempurna saat melihat Taehyung lah yang menjadi imam di depan, hatinya merasa damai seketika saat melihat Taehyung memakai peci. Wajah tegang uttari saat tau Taehyung melihatnya sangat terlihat jelas, ingin sekali uttari memberikan senyuman pada Taehyung, namun dia tidak dapat memberikannya, terlalu tegang.

•••

"Pak Taehyung suaranya merdu banget yah tadi, kalau kaya gini aku ga akan bisa tidur semalaman karena suaranya terus terngiang-ngiang di telinga aku" Cindy terkekeh pelan, uttari hanya bisa menggeleng sambil tersenyum tipis, sebenarnya uttari sedang menahan detak jantungnya yang berdetak kencang, sama dengan Cindy ucapkan, tapi perasaan uttari lebih dalam, mendengarkan Taehyung yang menjadi imam di depan membuat hatinya merasa damai.

"Andai dia bisa jadi imam aku untuk sisa hidup aku" Gumam uttari dengan kedua pipi yang memerah, Cindy dan Sehun tidak mendengarnya, jika mendengar pasti uttari akan mendapatkan ejekan.

"Aku langsung pulang ya, pekerjaan aku udah selesai nih"

"Aku juga" Sehun menyahuti ucapan Cindy membuat bahu uttari merosot, pasalnya pekerjaan dia belum selesai, masih ada beberapa yang harus di revisi lagi.

Untuk Taehyung Where stories live. Discover now