Untuk Taehyung • 15🎧

2.2K 426 68
                                    

"Saya mau minta maaf untuk yang tadi, dan silahkan lanjutkan acara pelukannya" Aku menatap punggung Taehyung yang mulai menjauh dan perlahan-lahan hilang dari pandangan ku, meninggalkan tanda tanya besar, meninggalkan sesuatu yang seharusnya tidak aku pikirkan.

Aku merasa Taehyung cemburu.
Aku merasa Taehyung marah karena aku memeluk Sehun.
Aku merasa bahwa dia menyukaiku.
Aku merasa aku harus ke psikiater karena telah memikirkan hal yang tidak akan pernah terjadi. Pikiran macam apa yang ada di otak aku sampai memikirkan hal itu. Dasar uttari wanita yang baperan. Dan tidak tau diri. Sadarlah di mana tempat kamu berada ri.

"Sudah yah, kamu lihatkan pak Taehyung minta maaf padamu, itu tandanya dia sudah tidak marah lagi padamu" Sehun mengusap kedua pipiku yang masih basah. Aku hanya bisa menghela nafas panjang. Aku harus cari informasi mengapa bangunan di proyek bisa runtuh, padahal aku yakin memilih produk yang bagus, aku tidak mau menjadi buruk di mata Taehyung.

Empat hari ini aku selalu pulang malam, ketika jam makan siang aku sempatkan datang ke tempat proyek, dan ternyata mandor di sana yang bersalah, aku sudah mempunyai cukup bukti untuk aku perlihatkan pada Taehyung. Empat hari yang melahkan. Tapi aku sangat bersyukur karena aku memang tidak bersalah. Aku akan memulihkan nama baik aku. Dan aku ingin mengisi baterai untuk diriku, empat hari ini aku tidak bertemu dengan Taehyung. Astaga. Kenapa aku jadi alay gini. Semacam kaya anak-anak jaman now.

"Kamu belum pulang?" Tubuhku menegang ketika mendengar suaranya, empat hari ini aku tidak melihatnya sekarang dia ada di hadapan aku, berdiri tegak, tampan seperti biasa dengan aura yang menyejukkan hati.

"Saya ada sesuatu yang mau saya tunjukan pada pak Taehyung" Aku berdiri dan berjalan ke arah pak Taehyung dengan cepat, saking cepatnya kakiku terbelit satu sama lain sehingga aku hampir tersungkur kalau pak Taehyung tidak menangkap tubuhku. Aku mengerjap beberapa kali, perlahan aku mendongak dan menatap tepat di manik mata pak Taehyung. "Terimakasih pak" ucapku seraya berdiri tegak. Pak Taehyung berdehem dan merapihkan lengan bajunya yang lecek akibat tangan ku yang meremas nya.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Ada rasa bahagia yang aku rasakan saat mendengar pertanyaan pak Taehyung padaku. Aku jawab dengan anggukan kecil, tidak lupa dengan wajah kaku, untuk sekian kalinya aku tidak bisa menunjukkan Senyuman ku padanya.

"Ini pak, ini adalah bukti bahwa saya tidak bersalah--"

"Saya sudah tau, kamu jangan khawatir lagi karena mandor itu sudah di tangani oleh pihak yang berwajib, dan sekali lagi saya minta maaf karena marah padamu waktu itu"

"Tidak apa pak, saya paham kok, yang pak Taehyung tau kan saya ini yang penanggung jawabnya, dan saya emang harus bertanggung jawab"

"Kalau begitu kamu bisa ikut saya ke rumah sakit untuk menjenguk para buruh yang mengalami kecelakaan itu"

"Pak Taehyung mengajak saya?"

"Kalau kamu tidak keberatan"

"Tentu tidak pak, saya juga ingin minta maaf secara pribadi, kalau saya bekerja dengan baik, semua tidak mungkin akan seperti ini"

"Ssst, jangan salahkan dirimu sendiri oke?" Aku mengangguk pelan. Oh bibir mengapa kamu tidak bisa tersenyum. Aku menggeram kesal

•••

"Ini istrinya pak Taehyung ya? Cantik sekali" Aku melotot saat pak ari---- salah satu pekerja yang mengalami kecelakaan berkata kalau aku istrinya Taehyung, aku ingin menjawab, namun bibirku langsung menutup saat melihat senyuman Taehyung mengembang.
"Lagi isi ga?" Aku spontan menggeleng.

Untuk Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang