DUA

36 11 2
                                    

“Gimana kamu udah mutusin mau kuliah dimana? “ Tanya Arfan pada Alea yang masih mengunya makannya.

“Udah Pa. ” Jawab Alea semangat.

“Kamu yakin mau jadi Dokter? ” Timpal Arida didapur yang ikut nimbrung dengan percakapan suami dan anaknya.

“Yah Lea kan TERPAKSA. Udah!  aku berangkat dulu Pa Ma” ucap Alea menekan kata terpaksa lalu berpamitan pada orangtuanya.
Mendengar ucapan Alea, Arfan dan Arida hanya menggelengkan kepala.

Hari ini Alea pergi menuju kampusnya untuk mengisi data pendaftaran. Keputusan yang diambil untuk menjadi seorang dokter dia lakukan tidak sepenuhnya terpaksa. Awalnya dia ingin mengambil jurusan hukum dan kuliah diluar negeri namun itu semua pupus sudah. Setelah kuliah mungkin dia akan kerja sebagai dokter relawan yang bisa terbang keluar negeri.

                     *********
Setelah mengisi data-data di kampus barunya kini Alea sedang duduk di kursi halte yang berada tepat di depan kampusnya menunggu Pak Karjo supirnya. Tiba-tiba ada sedan berhenti tepat didepannya dan seorang wanita cantik yang mengemudikan menurunkan kacanya dan menatap Alea intens. Melihat ada yang sedang memperhatikan dirinya Alea hanya diam dan sedikit melirik kearah wanita tersebut.

“Alea….lo Alea kan” ucap wanita tersebut sambil turun dari mobil.

“Iya…Ave” ucap Alea berdiri menghampiri wanita tersebut.

“Lo pindah kesini? Ya ampun kangen banget sama lo” wanita itu langsung memeluk Alea erat begitupun Alea.

“Lo ngapain disini? “ tanya Ave sambil melepaskan pelukannya. Yang ditanya hanya menunjuk kampus didepannya dengan dagu. Seakan mengerti ucapan Alea Ave langsung mengerutkan dahinya.

“Jangan bilang kalau lo kuliah disini” Alea menjawab dengan anggukan kecil

“Ceritanya panjang entar gue ceritain” Potong Alea cepat melihat Ave sudah mangaga akan ngomong lagi.

Dret….Dret……
Ave buru-buru mengangkat telfonnya

“Duh Sory Lea gue harus pergi sekarang. Gue sebenarnya masih pengen ngobrol banyak” celoteh Ave

“Udah ga papa entar gue hubungin lo” Ucap Lea tersenyum.
Kemudian Ave berpamitan.

Ave adalah teman Alea di Jakarta dulu saat menjadi model. Yah Alea adalah seorang model sejak dia duduk dibangku SMA. Namun tidak lama dia menjadi model, lagi-lagi Arida tak mengizinkan Alea mengembangkan hobinya. Dia takut dunia model sangat rentan akan hal-hal negative yang bisa merusak pergaulan Lea. Semenjak akan pindah ke Surabaya banyak tawaran beberapa produser yang menginginkan dirinya menjadi model untuk beberapa produk. Dan Ave juga teman modeling nya namun Ave hanya sebentar bersama Lea karena keadaan mamanya yang sakit keras di Surabaya membuat Ave harus pindah ke Surabaya.

Lea sudah bosan menunggu supirnya. Tiba-tiba handfonnya berdering. Ternyata Papanya, buru-buru dia membaca sms dari papanya.

From:Papa
‘Lea kamu naik taxi aja yah pulangnya. Pak Karjo ini masih nunggu klain papa dibandara. hati-hati pulangnya’

“What….terus gue pulang gimana dong, mana ga ada taxi dari tadi Cuma Bis doang. masa gue naik Bis sih, gue ga pernah naik gituan” gerutu Lea memandangi jalan raya.

Dia melihat pedagang Asongan yang duduk tak jauh darinya. Lea pun menghampiri pedagang asongan tersebut.
“Permisi pak, Maaf saya boleh nanya! ” ucap Lea bosa-basi

I LOVE YOU ALWhere stories live. Discover now