LIMA

13 4 9
                                    

HAPPY READING
KALAU ADA TYPO INGETIN  jangan jadi silent readers. 😘

"Silahkan tanda tangan disini Mbak " Wanita berambut pendek itu menyodorkan surat perjanjian untuk ditandatangani wanita di depannya.

"Terimakasih. Semoga kerja sama ini bisa berlanjut sampai nanti." Keduanya tersenyum ramah.

"Eh...Lea udah selesai lo? " Yang ditanya hanya mengangguk.

"Kenapa cuma satu bulan sih, udah gitu syaratnya banyak lagi itu kan bisa buat honor lo dikurangi? " Ave duduk disamping Alea.

"Yah nggak papa sih Ve, gue takut kuliah gue berantakan itupun gue udah ngajuin semester pendek biar cepet lulus."

Hari ini Lea dan Ave menandatangani kontrak kerja disalah satu perusahaan majalah ternama di Indonesia. Alea yang tidak tau orang yang tepat untuk dijadikannya manager dia memutuskan untuk memilih Ave teman lamanya dan untungnya Ave mau.

Persyaratan yang diajukan Alea memang sedikit banyak salah satunya dia tidak mau memakai kostum yang terlalu sexy. Perusahaan tersebut sih boleh-boleh saja tapi sebagai konsekuensinya honor Alea harus dikurangi. Alea tidak mempermasalahkan hal itu karena dia memang menjadi model bukan untuk mencari uang hanya mengembangkan bakatnya sejak dulu.

"Oh iya lo udah ngatur jadwal kuliah lo?" Tanya Ave.

"Udah kok, tapi ya gitu sih nggak boleh ambil kelas malam mungkin karena semester pertama mungkin nanti kalau udah di semester dua atau lebih baru boleh. Dan jadinya setelah gue kuliah malamnya langsung ke lokasi pemotretan aja biar cepet." Jelas Alea.

"Pulang yuk! Gue pengen tidur siang nih tadi ribet banget ngurusin ini itu." Ajak Alea diangguki Ave.

"Lo bawa mobil nggak?" Tanya Ave yang dijawab gelengan oleh Alea dengan cengiran khas.

Ave hanya memutar matanya malas, "kayaknya mulai besok lo harus bawa mobil sendiri deh."

"Iya sih, entar gue minta Papa buat ngirim mobil gue deh. Gue juga udah sedikit hafal sama jalannya" Ucap Alea disetujui Ave.

******

Suara deruan motor memenuhi ruangan. Ia kembali menambah gas motor untuk mengecek kondisi motor tersebut.

"Lan tolong ambilin busi di kardus depan!" Cowok yang bernama Alan itu langsung pergi ke depan mengambil stok busi didepan.

"Ini Bang A" Setelah memberikan busi kepada cowok bernama 'Bang A' Alan kembali ke pekerjaan nya mengecat peleg.

Hari ini bengkel sangat rame. Pemilik bengkel yang biasanya tidak turun tangan langsung kini dia juga ikut kerja. Hanya empat orang yang dia pekerjakan Dawin, Alan, Aga dan Bim.

Hari ini Bim tidak bisa kerja ibunya sakit. Dawin juga masih belum pulang dari sekolah yang harusnya Dawin menjaga Kasir kini digantikan sementara oleh Aga jadinya yang jadi montir hanya Alan dan cowok tadi yang bernama 'Bang A' yang tak lain adalah pemilik bengkel ini.

"Mas ini ban saya bocor" Ucap Ibu-ibu menuntun sepeda motornya.

"Iya sebentar Bu. Ibu tunggu saja di situ" Bang A menunjuk tempat duduk yang memang disediakan untuk menunggu motor yang sedang dikerjakan.

"Mas ini motornya sudah selesai silahkan bayar dikasir" Bang A menyerahkan nota kepada pemilik motor yang baru saja dia perbaiki.

Dilain tempat Ave dan Alea sedikit kesal pasalnya Ban motor Ave tiba-tiba bocor. Ave bergantian dengan Lea mendorong motor.

"Kenapa lo tadi nggak bawa mobil aja sih" Keluh Alea mendorong motor Ave, sesekali dia berhenti menyeka keringatnya.

"Ye...siapa yang tau kalau ban motor gue pakek acara bocor segala. Lo nggak ngerti jalannya macet banget" Ucap Ave kesal.

I LOVE YOU ALWhere stories live. Discover now