[Prologue]

707 69 9
                                    


Dulu ada sebuah legenda di Jepang yang menceritakan tentang sebuah kisah seorang anak laki-laki yang bertemu dengan seorang pria di depan sebuah kantor pos. Pria itu bercerita pada anak laki-laki itu kalau ia terikat dengan istrinya yang berada di tempat lain dengan sebuah benang merah yang ada di jari kelingkingnya. 

Lalu si pria itu menunjuk seorang anak perempuan yang berdiri di seberang kantor pos itu bersama Ibunya dan mengatakan kalau anak perempuan itu akan menjadi istrinya kelak. Karena saat itu si anak laki-laki sama sekali tidak mengerti dan belum tertarik untuk memperistri siapapun, akhirnya si anak laki-laki itu melemparkan sebuah batu pada si anak perempuan yang berada di seberang jalan, lalu berlari pergi. 

Beberapa tahun kemudian ketika si anak laki-laki itu beranjak besar dan harus menikah, orangtuanya merencanakan pernikahannya dengan seorang perempuan paling cantik di desanya. Tentu saja si anak laki-laki itu senang, mengetahui yang akan menjadi istrinya adalah perempuan paling cantik di desanya. Ketika mereka menikah, si anak laki-laki itu melihat riasan di bawah alis istrinya, lalu bertanya, kenapa dia menggunakan riasan itu. Dan istrinya menjawab kalau dulu ketika ia kecil, ada seorang anak laki-laki melemparnya dengan batu saat ia dan Ibunya berdiri di seberang sebuah kantor pos. Si anak laki-laki itu terkejut mendengar jawaban istrinya, dan dari situ ia sadar kalau istrinya sekarang adalah anak perempuan yang dulu di tunjuk oleh seorang pria yang ia temui di depan sebuah kantor pos dan mengatakan kalau anak perempuan itu lah yang akan menjadi istrinya kelak. Sejak itu dia percaya jika di dunia ini dua orang yang di takdirkan bersama akan terikat oleh sebuah benang merah di kelingking keduanya, dan mereka akan kembali bersatu walaupun terpisah jarak dan waktu.

Tapi itu hanya legenda. Sebuah cerita rakyat yang di karang oleh orang-orang. Percaya atau tidaknya ditentukan oleh pembaca cerita itu sendiri. Mungkin ada sebagian orang percaya, mungkin ada juga yang tidak. Dan diantara sebagian orang yang tidak percaya, ada Wonwoo disana. Wonwoo sama sekali tidak percaya dengan benang merah takdir yang mengikat dua orang satu sama lain hingga mereka bersatu tidak peduli jarak maupun waktu. Baginya itu hanya sekadar cerita rakyat dan omong kosong belaka.

Wonwoo sudah sering mendengar cerita tentang legenda benang merah takdir dari beberapa temannya dan sepupunya yang tinggal di Jepang. Dan mereka tampaknya percaya dengan legenda itu, dilihat dari betapa bersemangatnya mereka ketika menceritakan itu pada Wonwoo.

Tapi sekali lagi, bagi Wonwoo, itu hanya omong kosong. Tidak ada hal seperti itu di dunia ini. Wonwoo hanya berusaha realistis, tidak lebih.

Tapi, apakah benar benang merah takdir hanyalah omong kosong seperti yang dipikirkan Wonwoo? Bagaimana jika Wonwoo merasakan sendiri terikat oleh sebuah benang merah takdir yang membuatnya mau tak mau harus percaya pada cerita yang selalu ia anggap omong kosong itu?


-tbc-

.

.


.

.

.

Author's Note :

Kenalkanin author ini author baru disini. Bener-bener baru karena ini pertama kalinya post ff di wattpad.

Walaupun sebenernya gak pede sama ffnya, tapi semoga yang baca ini suka:) 


The Red Thread of Fate | MeanieWhere stories live. Discover now