Chapter 4

288 45 7
                                    

Senin paginya Mingyu kembali datang ke rumah Wonwoo untuk menjemput Wonwoo. Semalam setelah pulang dari toko buku Wonwoo berpesan untuk berangkat bersama ke sekolah, dan Mingyu tentu saja menyanggupi.

Jadi, disinilah Mingyu sekarang, di depan pintu kamar Jeon Wonwoo yang penghuninya sama sekali belum bangun. Bibi Jeon katanya sudah mencoba membangunkan Wonwoo tapi karena tak juga berhasil bibi Jeon akhirnya menyerah. Jungkook juga sudah mencoba beberapa kali tapi ia malah mendapat bentakan dari sang kakak dan berakhir dengan Jungkook menyerah. Mingyu adalah harapan satu-satunya sekarang.

Dengan pelan Mingyu membuka pintu bercat hitam itu. Hal pertama yang Mingyu lihat ketika memasuki kamar Wonwoo adalah gorden kamar yang masih tertutup rapat. Mingyu berjalan menuju saklar lampu dan menyalakannya hingga kamar tersebut langsung terang. Setelahnya Mingyu menghampiri ranjang Wonwoo yang penghuninya masih berada disana, tertidur dengan selimut melingkupi tubuh kurusnya. Mingyu duduk di tepi ranjang Wonwoo dan memperhatikan wajah Wonwoo yang tengah terlelap sebelum membangunkan Wonwoo.

"Won.." kata Mingyu sambil menggoyangkan lengan Wonwoo. "Bangun."

Hening tak ada respon.

"Wonwoo-ya." Kata Mingyu lagi masih sambil menggoyangkan lengan Wonwoo. "Sudah pagi, ayo bangun."

Masih hening tak ada respon.

Akhirnya Mingyu menggunakan cara lain. Ini cara yang pernah Wonwoo lakukan padanya dulu ketika kecil. Mingyu mendekatkan wajahnya pada telinga Wonwoo lalu berbisik disana,

"Wonwoo-ya, ayo bangun."

Nafas Mingyu yang mengenai daun telinga Wonwoo, membuat empunya menggeliat kegelian, kemudian dengan perlahan mata Wonwoo mulai terbuka. Mingyu yang belum menjauhkan wajahnya dari Wonwoo langsung terpaku ketika matanya bersitatap dengan mata tajam Wonwoo dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan saking dekatnya, Mingyu bisa merasakan nafas Wonwoo menerpa wajahnya. Dan keduanya tetap berada di posisi seperti itu hingga mereka mendengar suara dehaman dari arah pintu.

Mingyu yang pertama kali sadar langsung menjauhkan wajahnya pada wajah Wonwoo lalu menoleh kearah pintu kamar Wonwoo dan mendapati Jungkook berdiri disana sambil mengulum senyum.

"Maaf mengganggu." Kata Jungkook. "Aku hanya mau bilang kalau kalian tidak cepat-cepat, kalian akan terlambat sampai sekolah. Aku berangkat duluan."

Setelahnya Jungkook pergi dari depan kamar Wonwoo. Semetara Wonwoo yang sudah sadar sepenuhnya segera turun dari ranjangnya dan pergi ke kamar mandi.

"Tunggu saja diluar, aku akan cepat." Kata Wonwoo dari dalam kamar mandi.

Dan sesuai dengan perkataan Wonwoo, Mingyu keluar dari kamar Wonwoo dan pergi ke ruang makan bersama paman dan bibi Jeon selagi menuggu Wonwoo mandi.

.

.

.

Tumbuh menjadi anak yang pendiam membuat Wonwoo agak kesulitan mendapat teman baru di sekolah yang baru. Diperparah dengan ia dan Mingyu tidak di tempatkan dalam satu kelas yang sama. Bahkan sampai sekarang pun belum ada satu pun murid yang mau duduk disebelahnya. Awal yang tidak terlalu baik untuk hari pertama sekolah, bukan?

Wonwoo masih menunggu murid yang bersedia duduk disebelahnya sebagai teman sebangku selama setahun. Tapi sampai bel masuk berbunyi pun tidak ada satupun yang bersedia duduk disebelahnya. Entah apakah karena Wonwoo mengambil kursi paling belakang atau mungkin karena wajahnya? Mingyu sering mengatakan padanya jika ia harus sering tersenyum karena wajah datarnya benar-benar menakutkan, ditambah dengan sorot matanya yang tajam. Tapi apa mau dikata? Memang Wonwoo sudah begini sejak kecil.

The Red Thread of Fate | MeanieWhere stories live. Discover now