Chapter 5

228 40 1
                                    

Kata orang jika ada laki-laki dan perempuan bersahabat lama, maka salah satu atau keduanya akan mengalami perubahan perasaan. Yang tadinya hanya melihat masing-masing sebagai sahabat, pandangan mereka akan berubah. Si laki-laki akan memandang yang perempuan sebagai wanita dan si perempuan akan memandang yang laki-laki sebagai pria. Biasanya akan dipersingkat istilahnya menjadi jatuh cinta.

Tapi tampaknya tak hanya persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang bisa berakhir menjadi cinta karena sepertinya Mingyu mulai merasakan hal demikian pada Wonwoo.

Entahlah, selama ini Mingyu belum pernah jatuh cinta dan ia sendiri belum yakin pada perasaannya sendiri. Tapi akhir-akhir ini Mingyu merasakan perasaan asing datang ketika bersama Wonwoo. Awalnya ia pikir itu hanya sesaat saja, tapi semakin lama perasaan itu semakin parah.

Mingyu pernah menceritakan ini pada Soonyoung dan Minghao dan mereka berdua bilang kalau Mingyu positif menyukai Wonwoo. Menyukai lebih dari sahabat.

Tadinya Mingyu menganggap ucapan Soonyoung dan Minghao hanyalah omong kosong karena ia merasa tidak mungkin ia menyukai Wonwoo, tapi sepertinya Mingyu harus memikirkan lagi ucapan kedua temannya itu.

Tapi Mingyu hanya memendam itu sendiri. Ia sama sekali tidak pernah menceritakan ini pada Wonwoo. Tentu saja, ia bisa diledek habis-habisan oleh Wonwoo karena mungkin saja Wonwoo berpikir jika hal itu adalah hal konyol.

.

.

.

"Ayo pulang bersama." Kata Wonwoo ketika pemuda itu menghampiri Mingyu di kelasnya.

"Won, kau tidak ingat sekarang hari apa?" Tanya Mingyu seraya menyampirkan tasnya di sebelah pundaknya.

"Hari Kam- Ah, iya! Kau ada latihan basket! Aku lupa."

Mingyu hanya tersenyum mendengar ucapan Wonwoo. Kemudian Mingyu mengajak Wonwoo untuk keluar dari kelasnya.

"Kau mau menungguku latihan?" Tanya Mingyu.

"Boleh?"

Mingyu menatap Wonwoo sebentar, kemudian ia mengangguk.

"Bagus! Aku bosan. Lagipula aku sendirian di rumah."

"Paman dan bibi Jeon kemana?"

"Ke Changwon, nenekku sakit dan Ibu ingin merawat nenek jadi kurasa mereka akan menginap entah sampai kapan." Jelas Wonwoo.

"Jungkook?"

"Dia menginap di rumah temannya."

"Aigoo jadi Wonwoo-ku sendirian di rumah?" Goda Mingyu sambil mencubit kedua pipi tirus Wonwoo.

"Jangan menggodaku, itu menjijikkan kau tahu." Balas Wonwoo sebal.

Mingyu sendiri hanya terkekeh melihat Wonwoo yang tampak kesal.

Ketika Mingyu dan Wonwoo hampir sampai ke lapangan basket, tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil Wonwoo. Wonwoo membalikkan tubuhnya dan melihat sosok Jihoon berlari kearahnya.

"Kenapa, Ji?" Tanya Wonwoo.

"Hei, aku mau minta bantuanmu, Won."

"Apa?"

"Bantu aku mengerjakan tugas Ahn seonsaengnim. Ada beberapa materi yang tidak aku pahami." Balas Jihoon.

"Ta-" Wonwoo hendak menolak kalau saja Jihoon tidak menatapnya dengan puppy eyes miliknya.

Wonwoo mendesah pelan, "Baiklah, ayo ke perpustakaan."

"Oke!" Seru Jihoon.

"Hei, Gyu, aku akan menontonmu nanti, aku mau mengurus Jihoon dulu." Kata Wonwoo.

The Red Thread of Fate | MeanieOnde histórias criam vida. Descubra agora