08 | Garis Finish

3.7K 200 181
                                    


08
Garis Finish



Bali. 2017.
Beberapa bulan setelah kejadian reuni waktu itu.


Akhir pekan yang tenang setelah minggu-minggu yang panjang. Laki-laki itu sedang mengemudikan mobilnya membelah jalanan Ubud-Denpasar di sore yang syahdu. Matahari pukul empat membasuh pemandangan di hadapannya. Ia membiarkan jendela mobil di samping kemudia terbuka. Angin yang hangat masuk ke dalam mobil dan menerbangkan anak-anak rambutnya yang ikal. Laki-laki itu mengemudi dengan satu tangan saja, sementara tangan kanannya bertopang pada jendela mobil di samping kemudia. Ia bisa merasakan matahari sore diantara udara perbukitan yang mobilnya lewati.

Suara lagu mengalun samar-samar dari radio mobil. Jalanan benar-benar lengang menjelang sore itu. Anak-anak pulang sekolah sembari bersepeda. Laki-laki tua yang memanggul pikulan berisi rumput di pundaknya. Ada wanita-wanita bertopi lebar yang sedang berhenti menyiangi ladangnya. Pemandangan persawahan di perbukitan yang terlewati pun berganti dengan gambaran pedesaan yang tenang. Hanya ada beberapa mobil yang kadang ia jumpai dari arah sebaliknya.

Yudha menyibakkan rambutnya dengan tangannya yang tak sedang memegang stir mobil. Diliriknya perempuan yang sedang tertidur di kursi penumpang di sampingnya. Ia tersenyum lembut menatap perempuan itu pulas dalam lelapnya. Beberapa minggu terakhir perempuan itu harus merelakan kehidupannya di Jakarta untuk pindah ke Bali. Ada banyak hal yang harus ia pelajari dari tradisi keluarganya, mulai dari metetuasan & majehahitan[1], membuat banten, tangkih, [2] dan upakara [3] lainnya, hingga belajar masalah adat dan tata karma sebagai jero[4]. Laki-laki itu tahu bahwa perempuan yang ada di sampingnya itu telah berusaha keras untuk mengikuti banyak hal yang diajarkan oleh Tuniang Meme [5] dan para wang Jero [6] dalam tempo yan begitu cepat.

Yudha telah resign dari kantor lamanya dua bulan lalu setelah kantornya berhasil mendapatkan proyek resort di Nusa Dua. Ia kembali ke Bali, untuk memulai kantornya sendiri sembari berkolaborasi dengan Efan pemilik EFF Studio yang bergerak dalam spesifikasi Arsitektur Bambu, juga pak Gede Kresna pemilik Rumah Intaran, dan mengurusi perihal pernikahannya yang diputuskan akan menggunakan adat Bali dari keluarga Yudha. Tama harus tinggal di rumah Pekak dan Meme-nya selama 5 hari dalam satu minggu untuk bolak-balik ke rumah Tukakiang Gede Baruna dan Tuniang Meme Kendran. Lalu di saat weekend, Yudha akan menjemput ke Ubud agar mereka bisa kembali ke Denpasar, rumah sekaligus studio Aji Nawanda yang dibiarkan kosong karena pemiliknya sudah lama pindah ke Jogja. Paling rumah itu sering digunakan ketika keluarga Tama sedang berlibur bersama-sama di Denpasar. Sementara Yudha, ia tinggal bersama Lucie, Antonie, dan Bella yang sudah tumbuh menjadi remaja tanggung karena dipaksa sang ibu.

Yudha melirik berulang kali, beralih dari jalanan di hadapannya ke arah perempuan yang lelap itu dengan senyum yang tertarik lembut. Ia mengganti stir kemudi dengan tangan kanannya dan membiarkan tangan kirinya menjangkau ke arah sang perempuan. Disibakannya anak-anak rambut yang terbang liar karena angin jendela, lalu ia selipkan di belakang telinga perempuan itu. Tak ada yang menyadari bagaimana laki-laki itu menatapi orang yang ia cintai itu, mungkin hanya Sang Hyang saja yang tahu. Tetapi, senyumannya itu luntur manakala ia teringat bagaimana perempuan yang pada akhirnya akan ia nikahi minggu depan itu menangis dalam pelukannya di sebuah pagi yang lengang di kota kecil bernama Wonosari. Ia ingat betul, bagaimana rasanya membiarkan tangisan perempuan itu menyayat hatinya, sekali lagi, seperti saat perempuan yang sama bertahun-tahun lalu menangis dalam pelukannya di suatu malam di pendakian menuju puncak Gunung Gede.

 Ia ingat betul, bagaimana rasanya membiarkan tangisan perempuan itu menyayat hatinya, sekali lagi, seperti saat perempuan yang sama bertahun-tahun lalu menangis dalam pelukannya di suatu malam di pendakian menuju puncak Gunung Gede

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JARAK [complete]Where stories live. Discover now