Chapter 3

15.7K 667 22
                                    

Sofi mengerutkan dahinya,menatap bingung pria tampan yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

Sepertinya bukan kearahnya pria itu tersenyum,dia sadar diri bagaimana mungkin seorang pria yang sangat amat tampan memandang manis dan memandang nakal ke arahnya.

Mana mungkin pikirnya,lalu Sofi menyibukkan dirinya dengan menyeduh kopi pesanan pembeli.

"Satu ekspresso dan milk shake Sofi,biasa buatanmu menarik banyak peminat"ucap Tanisa sambil menggambil beberapa potong cake coklat buatan Sofi.

"Kau bisa aja,kita sama-sama bekerja disini jadi, peminat disini karena kita semua!!bukan karena diriku"ucap Sofi merendah sambil membuat kopi ekspresso.

"Tapi kan karena kopi dan cake terbaru buatanmu,kita banyak pelanggan lihatlah!"ucap Tanisa sambil melihat pengunjung yang sudah memenuhi tiap-tiap meja di cafe mereka.

"Yayaya...terserahmu saja "ucap Sofi yang sudah selesai menbuat ekspresso tinggal membuat milkshake.

"Kau tau siapa yang memesan kopi buatan spesial dari mu?"tanya Tanisa sambil menaruh cake dan kopi yang sudah jadi di nampannya.

"Tidak"jawab singkat Sofi.

"Kedua pria tampan dengan sejuta pesona itu"ucap Tanisa sambil menunjuk kedua pria tampan yang sedang menatap Sofi dengan intens.

Sofi pun mengalihkan pandangannya kearah kedua pria yang sedang menatapnya sambil tersenyum manis.

Aneh batin Sofi lalu ia mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Sepertinya mereka menyukaimu Sof"ucap Tanisa Dianggap acuh Sofi lalu menjawabnya santai.

"Tidak mungkin,aku hanya gadis sederhana kau tau mana ada yang menyukai gadis sederhana seperti ku"ucap Sofi.

"Tidak ada yang tidak mungkin,siapa yang tidak suka denganmu?hei kau tidak ingat beberapa pria selalu ingin mengenal mu belakangan ini"ucap Tanisa sambil mengingat pria yang mencoba dekat dengan temannya ini sampai-sampai akunnya penuh dengan pertanyan pria yang menyukai Sofi.

"Yayaya....aku ingat"ucap Sofi sambil memijat keningnya yang terasa pusing mungkin ini efek lelah karena bekerja terlalu lama sampai lupa waktu makan siang.

"Yasudah kau antar pesanan itu,aku ingin ke toilet dulu"ucap Tanisa di balas anggukan singkat Sofi.

Sofi pun berjalan mendekat kearah pria yang selalu tersenyum ke arahnya,Alfred yang melihat Sofi mengantarkan pesanan ke arahnya ia tersenyum senang dengan mata yang berbunar-binar.

Anggun satu kata di benak Alfred dan Aksel yang melihat wanita pujaan sahabatnya mendekati mereka,ia hanya tersenyum tipis.

"Ini pesananmu tuan"ucap Sofi sambil menaruk ekspresso Dan milkshake di meja Aksel dan Alfred.

"Terima kasih nona"ucap Aksel di balas anggukan dan senyum tipis dari Sofi.

"Sama-sama ,saya permisi dulu tuan"ucap Sofi dengan sopan lalu mundur perlahan dan berbalik.

"Tunggu"panggil Alfred sambil menahan tangan Sofi membuat Alfred tertenggun sebentar.

Lembut batin Alfred,Sofi pun berbalik menatap Alfred bingung sedangkan Alfred yang mendapat tatapan dari Sofi pun hanya tersenyum kikuk tidak biasanya ia seperti ini, tidak pernah seperti ini jika sedang dengan wanita.

"Iya tuan,apa ada lagi yang kurang?"tanya Sofi sambil menatap pergelangan tangannya yang masih di pegang erat oleh Alfred.

Alfred langsung melepaskan pegangan tangannya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Leader Billionare✅✅ TERSEDIA (BOOKS+EBOOK)Kde žijí příběhy. Začni objevovat