#19. Nightmare

5.2K 479 131
                                    

­­­­______

Matahari pagi yang sudah tersenyum dan memberikan cahaya paginya membuat seorang gadis yang sedang menatap dirinya di depan kaca tersenyum tipis. Rambut panjang bergelombangnya ia gerai dengan indahnya. Polesan lipbalm tipis di bibir cantiknya membuatnya semakin terlihat menawan.

Son Wendy. Anak dari pria bernama Son Hyun Jae itu pun segera melangkahkan kakinya keluar dan menuju meja makan keluarganya. Nampak sang ayah dan ibu sudah berada di sana bersama Mark. Ia juga sedikit bingung, di antara seluruh keluarganya, hanya Wendy yang tergolong sangat lama dalam melakukan sesautu.

Tapi toh tidak ada yang mempermasalahkan sifat gadis itu, kan?

Wendy duduk di kursi dekat sang adik yang saat ini menatap layar ponselnya. Tuan dan Nyonya Son nampak berpandangan sebentar dan berdehem kecil membuat Wendy melirik ke arah mereka. Rasanya ia akan dihakimi setelah ini. Ya, ia memang baru pulang ke rumah tadi malam dan itu pun Chanyeol yang mengantar.

Saat ia pulang pun, sang ayah tidak mengucapkan sepenggal kalimat apa pun untuknya. Padahal Wendy sudah sangat siap dengan kemarahan sang ayah mungkin? Namun hingga detik ini, ayahnya belum mau membuka suara. Begitu pun sang ibu. Mereka memilih diam dengan pikiran yang tidak bisa Wendy tebak.

"Em, Wen? Apa hari ini kau akan pulang bersama Chanyeol lagi?" tanya sang ibu tiba-tiba membuat Wendy yang sedang mengunyah nasi itu hanya mengangguk kecil. Sang ibu melirik ayahnya sebentar dan akhirnya tersenyum lagi pada Wendy.

Kenapa?

"Appa –"

"Tuan, Nyonya. Tuan muda Chanyeol sudah datang," Ucap seorang pelayan memotong pembicaraan Tuan Son pada Wendy.

"Baiklah. Aku berangkat dulu," Kata Wendy setelah menyelesaikan sarapannya. Wendy pun pamit lalu pergi dari sana.

Gadis itu memasuki mobil Chanyeol dan memasangkan sabuk pengamannya secepat mungkin. Chanyeol yang memperhatikan itu hanya tertawa tipis kemudian menggenggam jemari Wendy dan mencium punggung tangan gadisnya. Kelihatannya gadisnya takut jika mungkin saja Chanyeol mencuri ciuman paginya.

"Selamat pagi," Sapa Chanyeol membuat hati Wendy menghangat untuk... entah keberapa kalinya pria ini berhasil membuat hatinya berdesir seperti ini.

"Kau cantik, sayang." Chanyeol berucap lagi sambil mengusap bibir bawah Wendy dengan ibu jarinya.

Wendy yang menerima perlakuan itu hanya tersenyum dalam kegugupannya, "Kau juga tampan," balas Wendy sambil tersenyum dan tanpa ragu gadis sedikit mencondongkan tubuhnya pada Chanyeol kemudian mencuri ciuman kilat pada bibir kekasihnya itu.

"Aku memang tampan dari dulu," jawabnya percaya diri membuat Wendy mencibir singkat.

Chanyeol tersenyum geli dan akhirnya menarik dagu Wendy untuk di dekatkan padanya. Namun Wendy menahan pria itu dan menggeleng. "Ini masih di depan rumahku, Yeolie. Kau tidak mau ayahku memergoki kita, kan?" ucap Wendy cemas dan Chanyeol yang menyadari itu mengangguk kecil. Kemudian mereka memilih meninggalkan tempat itu dan menuju ke sekolah.

***

Wendy memasuki kelas pertamanya pagi ini. Beberapa murid sudah memasuki kelas juga sama sepertinya. Ia sedikit tertegun melihat Taeyong memasuki kelas itu bersama Lucas. Ah, kenapa ia jadi canggung begini dengan Taeyong? Apalagi saat pandangan mereka bertemu dan Taeyong memilih tak acuh padanya.

Kenapa jadi canggung, ya? Jujur ia sedikit menyesal dengan pertengkaran mereka waktu itu. Msski bagaimana pun, Taeyong tetap juga pria yang melindunginya.

Wendy pun berdiri hendak menuju meja Taeyong. Namun ketika ia ingin pergi ke sana, langkahnya terhenti ketika tubuhnya dihadang oleh seorang pria bertubuh tinggi. Wendy mendongak dan terkejut melihat sosok pria jangkung di depannya, yang nyatanya adalah Johnnny.

• The Perfect Mate | Wenyeol | NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang