#20. Destiny

4.8K 471 156
                                    


"Jika saat kau melangkah dan kau terantuk, maka aku akan membantumu untuk kembali berdiri. Disaat air matamu terjatuh karena memikirkan betapa beratnya masalah yang kau miliki, maka aku akan menjadi sandaranmu ketika kau menangis. Jika kau pikir bahwa kehilanganmu adalah sesuatu yang bisa aku terima dengan mudah, maka kau salah. Kehilanganmu sama saja membuatku ingin menuju kematian terdalam." - Chanyeol

_____

Chanyeol memperhatikan gadis yang saat ini sedang bermain bola basket di lapangan luas itu. Tangannya tiba-tiba terkepal kuat. Gadis yang saat ini sedang mengumbar senyumannya pada beberapa murid. Tidak, bukan masalah cemburu yang Chanyeol pikirkan, hanya saja perkataan salah satu saudaranya beberapa hari yang lalu.

Kematian.

Apa Kris serius tentang itu? Namun jika mau dipikirkan, tidak ada satu pun dari ingatan Kris yang meleset. Jika ia sudah melihat sesuatu, maka hal itu pasti akan terjadi cepat atau lambat. Chanyeol benar-benar marah. Tapi ia sadar tidak bisa marah pada siapa pun saat ini, kecuali pada takdir.

"Yeolie?" Pria yang sibuk dengan pikirannya sendiri itu tidak sadar jika dari tadi gadisnya yang baru saja selesai olahraga sudah berdiri di depannya sambil melambaikan tangan padanya. Chanyeol menatap Wendy dan tersenyum tipis mengalihkan rasa takut kehilangan Wendy.

"Kau sudah selesai?" Wendy mengangguk sambil mengusap peluh yang berada di pelipisnya.

"Aku mau minum, Yeolie," Ucap Wendy mengibas-ngibaskan tangannya pada wajahnya untuk hanya sekedar mendapat sedikit angin. Pria itu tersenyum tipis dan mengusap surai kecokelatan milik kekasihnya, dan langsung memberikan sebotol air minum miliknya yang memang ia sudah siapkan untuk Wendy.

"Kenapa sisa setengah?" tanya Wendy heran sambil mengerutkan keningnya.

Chanyeol tersenyum kecil, "Maaf, aku meminumnya sedikit tadi."

"Sedikit? Chan, bahkan ini juga tidak bisa di bilang setengah, ini -"

Satu kecupan mendarat pada keningnya.

"Sudah, jangan banyak bicara, Nona Son. Minum dengan cepat dan ayo ke kantin." Wendy membuang napasnya kasar dan meneguk minuman itu habis.

Chanyeol hanya tersenyum geli meski di dalam hatinya sekarang, terselip ketakutan luar biasa untuk gadis itu. Akankah ia memiliki waktu lama bersama Wendy-nya? Sungguh, jangan katakan jika Chanyeol akan segera kehilangannya sebentar lagi. Chanyeol tidak akan kuat menerima semua itu.

_____

Siang itu, di jam pelajaran terakhir, pria bermarga Byun yang saat ini sedang malas menatap penjelasan guru Kimia-nya tersebut memilih merebahkan kepalanya di atas meja. Ia mendesah kecil sambil memejamkan matanya. Perasaan bosan memang cepat sekali melandanya.

Berbeda dengan Kyungsoo dan Suho yang nampak menikmati pelajaran itu dengan santai. Menulis setiap kata yang penting. Sedang Kris dan Luhan memilih bermain psp di sana. Sungguh mengejutkan sifat Han bersaudara ini.

Baekhyun yang menatap saudaranya itu menghela napas panjang dan akhirnya tanpa sadar pandangannya menatap pada seorang gadis cantik di sudut kelas itu, tepat bersebrangan dengan mejanya di bagian belakang. Baekhyun tanpa sadar mengamati wajah gadis bernama Viona itu dengan melamun. Entah ia melamunkan hal apa, Baekhyun pun tidak mengerti.

Dan tiba-tiba saja, Viona juga ikut memandang Baekhyun. Dan karena itu, Baekhyun langsung menegakkan tubuhnya dan beralih pandang ke depan. Viona terlihat bingung namun akhirnya mengabaikan hal itu. Kenapa Baekhyun seperti ini? Maksudnya, gugup dan menjadi salah tingkah?

• The Perfect Mate | Wenyeol | NEW VERSIONOnde histórias criam vida. Descubra agora