LUKE

722 68 10
                                    


Luke menghela nafasnya untuk sekian kalinya dalam sejam terakhir. Bosan dan lelah setidaknya itu yang ia rasakan saat ini. Konser sudah selesai sekitar dua jam yang lalu dimana ia bersama ketiga temannya tengah beristirahat untuk konser dilokasi lain. Luke menatap kedua temannya, Calum dan Michael yang nampak rusuh dipojokan entah berbuat apa sambil berteriak tidak jelas sementara Ashton nampak tenang dengan sekotak pizza di depannya.

Great, Luke merasa hidupnya kurang berarti saat ini.

Mendengus kasar, Luke berdiri lalu mengambil snapback dan kacamata hitamnya. Ketiga temannya pun langsung menengok ke arahnya."Mau kemana lo?'tanya Calum.

"Keluar. Jalan bentar."

"Oh, nitip Mcflurry dong."sahut Michael.

Luke memutar bola matanya."Ogah. by, gue bentar doang kok."ucapnya sambil berjalan keluar ruangan tersebut.

Luke melihat sekelilingnya sambil merapikan snapback dan kacamata hitamnya berusaha menyamarkan diri dari orang lain. Kalau ia keluar dalam keadaan tanpa bodyguard seperti ini, ia harus menjadi orang lain karena kalau tidak..hm, ia akan dimakan oleh para fans wanita yang mungkin berada dimana-mana diluar sana.

Luke berjalan dipinggiran trotoar. Setidaknya matahari saat ini sedang cerah dengan langit biru yang nampak bersinar. Luke pun terus berjalan tanpa dikenali oleh orang-orang disekitarnya. Ia memutuskan untuk duduk sebentar disebuah bangku. Menatap ke arah orang-orang yang sedang asik duduk bersantai dengan orang-orang yang mereka kasihi.

Hari ini memang hari sabtu dimana orang-orang akan menikmati waktu mereka untuk berkumpul bersama. Luke tersenyum kecut ketika menyadari bahwa hanya dirinya yang sendiri saat ini yang berada diantara orang-orang bahagia itu. Rasa bahagia sedikit muncul ketika melihat senyum dan tawa bahagia mereka namun rasa sedih pun terbesit dihatinya karena ia tak bisa merasakannya saat ini.

Pandangan Luke teralihkan ketika melihat sosok anak kecil yang berlari-lari di depannya sendirian dengan botol gelembung yang ia mainkan. Gadis kecil itu tesenyum lebar sambil memandang gelembung-gelembung yang muncul dari pistol mainan miliknya.

Sampai akhrinya, gadis kecil nampak lelah. Ia berhenti bermain dan berjalan ke arah Luke lalu

duduk dibangku tempat dimana ia duduk. Luke membeku, gadis kecil itu terlalu dekat dengannya membuatnya takut.

Merasa diperhatikan, gadis kecil itu perlahan menoleh dan mengerjapkan matanya lucu karena ada seorang lelaki tampan yang sedang memandanginya."Hai."sapa gadis kecil itu.

Luke terdiam, masih merasa ragu namun tatapan gadis itu membuatnya ingin balik menatapnya."Hai,"Luke membalas."Kamu sendiri aja?"tanyanya.

"Sama mama.."jawab gadis kecil itu pelan, ia balas menatap mata Luke membuat lelaki itu kagum padanya. Anak sekecil dan semanis dirinya itu nampak berani untuk menatapnya.

"Dimana mama mu sekarang?"

"Disana."gadis kecil itu menunjuk ke arah kerumunan orang-orang yang sedang mengantri cotton candy disana."Dia sedang membelikan gulali untukku."

Luke tersenyum dalam hati rasanya ia begitu gemas dan ingin sekali mencium pipi gembil gadis kecil itu. Dengan pelan, Luke menggeserkan tubuh raksasanya merapat ke arah gadis kecil tersebut namun masih menjaga jaraknya."Nama kamu siapa?"tanya Luke penasaran. Ia menjulurkan tangannya kedepan.

Gadis kecil itu menatap Luke terdiam sebentar namun perlahan ia menyambut uluran tangan Luke dengan tangan mungilnya."Alexis. Kalau uncle?"balas gadis kecil itu.

Salvation || Luke Hemmings (Sequel Of My Young Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang