Warn

495 52 6
                                    


Luke sibuk mempersiapkan dirinya di depan cermin karena setengah jam lagi ia harus melakukan konser bersama ketiga temannya. Sementara Violet nampak asyik menata meja makan.

"Kamu bisa nemenin aku nggak sekitar jam 10?" tanya Luke setelah selesai dengan dirinya, ia berbalik dan berjalan mendekat ke arah meja makan.

"Kemana?"

"Ke tempat aku konser karena habis itu kita ada interview di SiriusXm." jawab Luke mulai menyantap makanannya.

"Kayaknya enggak deh. Aku bakal jemput Lexi habis itu lanjut kerja." kata Violet menggidikan bahunya. Luke langsung cemberut mendengarnya. "Harusnya kamu nggak usah kerja." gumamnya.

Violet terkekeh mendengarnya. "Udah. Nanti malem kita jalan berdua sebagai gantinya. Nggak usah ngambek gitu nanti mukamu tambah jelek." Ledeknya.

Luke mendongak, memicingkan matanya tak terima namun sedetik kemudian ia tersenyum lebar. "Beneran?"

"Iyalah. Cepet makan nanti kamu telat."

"Aye-aye mom!"

.

Meanwhile...

Lelaki itu memarkirkan mobilnya disebuah supermarket. Kemudian berjalan masuk kedalam supermarket tersebut hendak membeli beberapa keperluannya sebelum. Setelah membeli, Harry kembali ke mobilnya namun tepat saat itu ada beberapa orang bertubuh besar berpakaian serba hitam berjalan ke arahnya.

Harry kaget dan menjatuhkan beberapa barangnya ketika salah satu dari orang itu menembak ban mobilnya. "WHAT THE FUCK?!"

Lelaki gundul dengan tato dikepalanya itu memelintir tangan Harry dan menjatuhkannya ke aspal dengan keras.

"Dimana Reed?"

Jantung Harry berdetak kencang. Ia membeku ketika pria menyebut nama itu, tentu saja Harry tau siapa yang dimaksud."A-apa? siapa yang kau cari?"

"Jangan berbohong! Dimana VIOLET REED?!" bentak pria itu sambil menekan wajah Harry ke aspal.

Harry menelan ludahnya gugup. Untuk apa orang-orang ini mencari Violet?

"A-aku tidak tau! Aku tidak kenal dengan nama yang kau sebut!" balas Harry berteriak.

Pria itu mendengus kasar, menarik Harry hingga ia kembali berdiri dan mencekik lehernya. "Katakan saja, bocah. Atau aku akan membunuhmu." ancam pria itu kasar.

Perlahan oksigen mulai berkurang disekitar Harry namun ia berusaha melepaskan tangan lelaki itu dari lehernya. "Brengsek! aku tidak tau! Lepaskan idiot!"

Bugh

Satu bogeman meluncur dengan keras membuat Harry meringis. Ia tak terima dan balik menghajar wajah pria itu dengan keras hingga sudut bibirnya berdarah. Pria gundul itu mengerang marah dan membanting tubuh Harry ke mobilnya.

Harry melihat sekelilingnya. Sangat mustahil untuk minta tolong karena saat ini masih terlalu pagi dan tak ada seorang pun yang ada di supermarket itu yang rupanya berani menolongnya.

Bugh bugh bugh

Pukulan beruntun mengenai wajah tampan Harry. Pelipis dan tulang pipinya membiru serta hidungnya pun mengeluarkan darah. Tetapi kemudian Harry menendang dada pria itu hingga ia jatuh ke tanah.

"Kita harus membunuhnya?"

Lelaki berambut abu-abu dengan kulit pucat yang sedari tadi hanya menyaksikan itu mengangguk kecil.

Merasa lengah, Harry dengan keras mengantukkan kepalanya ke wajah pria gundul itu hingga ia berteriak kesakitan. Lelaki berambut gondrong berlari menangkap Harry yang hendak melarikan diri.

Salvation || Luke Hemmings (Sequel Of My Young Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang