#13 - Stop Playing With His Heart

1.4K 192 2
                                    

Seminggu pertama sejak kepulangannya dari Peter Island, Kat bagaikan orang kasmaran. Dia selalu sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum atau tertawa membaca pesan.

Ollie tau pasti kalau yang membuat Kat demikian adalah Edmund karena tidak jarang Kat mengadah dari ponselnya dan bertanya pada Ollie apa dia sudah mendengar cerita atau informasi ini itu soal Edmund yang baru didapatnya. Hampir setiap kalinya Ollie mengangguk mengiyakan—Kat seharusnya sudah tau. Tapi Kat tidak peduli. Dia tetap tertawa mendengar cerita atau lelucon Edmund seolah baru mendengarnya untuk pertama kali. Tapi memang benar itu pertama kali untuknya.

Ollie berusaha mengabaikan fase kasmaran Kat sebisanya. Dalam hati Ollie sudah bisa menebak kalau ini tidak akan berlangsung lama. Kat tidak pernah bertahan kasmaran. Apalagi dengan seseorang yang berada beda benua darinya. Tapi Ollie diam saja karena dia berharap Edmund bisa segera lepas dari Kat. Orang sebaik Edmund berhak mendapatkan yang lebih baik. Bukannya menurut Ollie Kat tidak baik. Hanya saja tidak adil Edmund ditipu seperti ini. Meskipun berakhir dengan Kat sungguhan menjadi kekasihnya, tetap saja Ollie percaya apa pun yang berawal tidak baik, tidak akan berakhir baik.

Benar saja. Intesitas Kat memandangi ponselnya dengan senyum sumringah berkurang dengan seiringnya waktu. Dan pada minggu keempat, nama Edmund sudah tidak lagi ada di perbincangan Ollie dan Kat.

"Ikut aku nonton NBA sore ini, mau?" tanya Kat yang baru selesai di make-up untuk pemotretan siang ini. Ollie sedang membaca buku di sampingnya.

Ollie mengadah dari bukunya. "Kenapa akhir-akhir ini kau jadi sering menonton NBA?" tanyanya curiga.

Kat hanya mengernyit berlagak polos. Ollie tau ada yang bosnya sembunyikan. "Menonton basket langsung ternyata lebih menarik daripada menonton di televisi."

Ollie masih menatap Kat curiga, tapi kemudian dia kembali membaca. "Bukannya seharusnya Edmund sudah di New York?" tanya Ollie kasual tanpa mengadah dari bukunya. Ini pertama kalinya selama sebulan ini Ollie yang membuka perbincangan soal Edmund.

"Dia bilang dia baru akan datang dua hari lagi," jawab Kat tak acuh. "Atau tiga hari lagi, aku lupa."

"Kau akan menemuinya kan?"

Kat malah mendesah, "iya, Mom," jawabnya meledek.

--

Edmund berada di New York hanya lima malam. Dan dari lima malam itu, tiga malam Kat menginap di rumah pria itu di Long Island. Sebelum kedatangan Edmund, orang tidak peka pun bisa langsung tau kalau Kat sudah tidak tertarik dengan hubungan mereka. Tapi begitu Kat kembali setelah menginap di rumah Edmund, dia kembali bagai orang kasmaran. Meskipun tidak sekasmaran ketika pulang liburan.

Ollie dengan sengaja tidak mempedulikan hal itu. Tidak sekalipun dia menanyakan bagaimana Edmund pada Kat. Ollie masih dalam masa tidak mau tau apapun yang berhubungan dengan Edmund. Tidak musiknya, tidak berita tentangnya. Hanya itu cara Ollie untuk kembali normal dan tidak terusik dengan perasaan yang sampai sekarang masih tidak mau dia pahami. Ollie tidak mau tau apa yang dia rasakan. Dia hanya tidak mau merasakannya.

Tapi tiga hari setelah kepergian Edmund ke LA, Ollie tidak tahan untuk tidak berkomentar karena Kat kembali ke sikapnya yang tak acuh soal hubungannya dengan pria Inggris itu.

"Berhenti mempermainkan perasaan orang seperti ini."

Kat mengadah dari mangkuk sarapannya, menatap Ollie tidak mengerti. "Apa yang kau bicarakan?"

Ekspresi Ollie masih datar. Dia tidak mau dikira terlalu peduli dengan urusan ini. "Kau selalu seperti ini. Ditinggal sebentar, kau sudah kembali seperti tersiksa berhubungan dengan Edmund. Sebenarnya bagaimana perasaanmu padanya?"

Ghost GirlfriendWhere stories live. Discover now