A Game | part 7

2.5K 236 56
                                    

Sumary : Terciptanya permainan gila dari otak evil seorang mood maker BTS. Seperti apa bentuk
permainan itu?

Part 7

☆☆☆ Happy Reading ☆☆☆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☆☆☆ Happy Reading ☆☆☆

"Hyung, "

Mendengar ada yang memanggilnya, Seokjin menolehkan  kepalanya kearah belakang.

Pemuda manis itu sedikit kaget saat kedua mata bulatnya melihat siapa orang yang kini tengah menghampirinya dengan tersenyum kemudian langsung duduk disampingnya.

"Taehyung?" gumamnya tidak percaya dengan siapa yang tengah ada di depannya kini.

"Wae? Kenapa wajahmu terlihat kaget seperti itu, hyung? Apa aku tidak boleh kesini?" tanya Taehyung masih memperlihatkan senyuman manisnya yang mampu membuat hati Seokjin menghangat seketika.

"Aniya, aku hanya tidak menyangka saja kau akan datang kesini, padahal ini sudah malam," ucap Seokjin cepat sembari tersenyum, membalas senyuman Taehyung padanya.

"Bukankah kita sering kesini bersama saat kita di landa insomnia? Saat kita ingin menghabiskan waktu berdua dan mengobrol bersama, bukankah hanya di tempat ini, hyung? "

Seokjin tersenyum penuh arti menanggapi ucapan Taehyung padanya.

"Ne, semua yang kau ucapkan itu benar, tapi itu dulu, Taehyung .."

Mendengar ucapan yang keluar dari bibir Seokjin tersebut membuat Taehyung menarik senyuman yang sedari tadi terpatri di kedua bibirnya. Pandangannya menatap lurus kearah depan.

Hening. Suasanapun mendadak canggung seketika. Baik Taehyung maupun Seokjin memilih hanyut dalam pikirannya masing-masing. Tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka lebih memilih diam tanpa sebuah kata setelahnya.

"Aku kesini, sebenarnya ingin mengatakan sesuatu padamu,
hyung, " ujar Taehyung memecah keheningan tanpa mengalihkan
pandangannya dari arah depan.

"Mwonte?" tanya balik Seokjin masih mencoba tersenyum
didepan pemuda tampan itu, menutupi rasa gelisah yang sebenarnya tengah ia rasakan saat ini, apalagi setelah mendengar nada bicara Taehyung yang menurutnya penuh keseriusan itu.

Sejujurnya, Seokjin ingin sekali bertanya, kenapa pemuda di depannya itu menghindarinya akhir-akhir ini? Apa ia punya kesalahan? Ataukah Taehyung sudah merasa kalau dia sangat mmencintai kekasihnya dan menyesal dengan permainan yang tengah mereka jalani? Namun, Seokjin urungkan pertanyaan-pertanyaan itu. Dia tidak ingin mendengar jawaban yang pastinya tidak akan sesuai dengan apa yang dia inginkan dari mulut pemuda tampan yang sudah mencuri pusat perhatiannya kini.

Egois? Memang. Biarkan kali ini saja dirinya bersikap egois dan ingin selalu menjalani permainan perselingkuhan ini tanpa akhir. Tanpa ada ujung dari permainan gila ini. Dirinya sudah terlanjur menikmati permainan ini, menyukai saat dimana Taehyung memperlakukannya dengan kelembutan, menikmati saat dimana Taehyung menciumnya, menikmati saat Taehyung mendekapnya dengan erat, menikmati semua kasih sayang dan kehangatan yang pemuda tampan itu berikan padanya.

A GAME [TAEJIN/VJIN] / CHAPTERED ENDWhere stories live. Discover now