Chapter 19

3K 196 9
                                    

Caramel keluar sekolah menunggu Nathanael yang akan menjemputnya.

Ya, Caramel kerja kelompok disekolah. 

"Cara?"

"Kak Winky? Belum pulang?"

"Belum,  gue baru beres selesain proposal untuk pensi nanti,  lo sendiri kenapa belum pulang?"

"Gue baru beres kerja kelompok."

"Terus sekarang mau pulang?"

Caramel mengangguk. 

"Mau bareng?"

"Ngga usah.  Gue dijemput bang Natha."

"Udah sama gue aja.  Sekalian pulang gue juga.  Gue hubungin Natha dulu biar gausah jemput."

Caramel mengangguk, lagian kasian Nathanael harus kembali kesekolah untuk menjemputnya. 
Akhirnya kesempatan yang selalu Winky tunggu tiba.  Boncengan sama Caramel hehe.

Winky tersenyum dibalik helmnya.  Ah pria itu bahkan gabisa hentikan senyumnya. 

"Car, didepan kita beli helm dulu."

"Buat apa?  Gausah kak!  Ngerepotin lagian kan--"

"Lo mau gue ditilang?" Winky langsung memotong ucapan Caramel karena ia tau Caramel akan berbicara apa.

"Ngga."

"Yaudah beli helm dulu." dan Caramel mengangguk. 

Akhir-akhir ini Winky lebih suka pake motor.  Lebih efektif menerobos macet.

"Lo mau yang mana?"

"Yang murah aja."

Winky tersenyum,  selain ramah Caramel ini juga ga mau repotin orang. Akhirnya Winky memilihkan helm yang berwarna hitam dengan sedikit warna-warni cipratan cat untuk Caramel.

"Ini."

"Yang ini ma--"

"Biarin. Buat keamanan jangan cari yang murah."

"Bukan gitu tap--"

"Udah pake." Winky langsung memasangkan helmnya kekepala Caramel karena Caramel tak mau menerima helm itu.  Setelah itu Winky langsung membayar dan menuju motornya.

Winky tau,  sebenarnya Caramel itu tak mempermasalahkan harga.  Tapi Caramel pikir akan buang-buang uang karena itu helm nantinya akan mubazir atau jarang dipakai. 

"Makan dulu ya?"

"Langsung pulang aj--"

"Gue laper, makan dulu ya." dan lagi-lagi Caramel mengangguk.

Winky senang Caramel tak banyak menolak,  yah meski awalnya menolak sih tapi akhirnya menurut juga. 

Winky memilih tempat makan angkringan dipinggir jalan.  Sekarang udah sore sudah banyak penjual pinggir jalan yang buka.

"Gapapa makan disini?"

"Ah gapapa,  tapi boleh gue yang milih makan apa?"

"Boleh."

"Makan pecel lele yahh!" seru Caramel.  Sebagai informasi gadis itu sangat suka pecel lele.

Winky mengangguk lalu menarik tangan Caramel menuju tenda penjual pecel lele setelah memastikan motornya aman diparkiran.

"Gue kira lo gasuka makan dipinggir jalan." kekeh Winky sambil memperhatikan Caramel yang sedang menikmati pecel lelenya tanpa sendok.  Iya pake tangan langsung gitu. 

Calliesta & Caramel Where stories live. Discover now