Chapter 20

3.3K 181 9
                                    



Kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan baik.  Kini beberapa siswa sedang disibukkan dengan persiapan pensi yang diadakan 1 Bulan lagi. 
Sebenarnya acara ini lebih tepat acara perpisahan anak kelas 12,  tapi kepala sekolah ingin membuat suatu yang berbeda,  dan juga ingin memperlihatkan beberapa anak kelas 12 yang berprestasi nanti saat pemberian cendera mata. 

"Caramel! Dicari sekertaris osis tuh!" seru teman sekelasnya yang baru saja masuk kedalam kelas. 

Caramel mengangguk lalu keluar sambil membawa buku absen.

Iya, Caramel adalah sekertaris kelas,  dan mulai hari ini hingga hari H pensi nanti Caramel harus melapor jumlah siswa yang hadir,  di karenakan kelas lebih banyak jam kosong untuk persiapan pensi padahal meski jam kosong, mereka pasti diberi tugas sebagai latihan untuk ujian kenaikkan kelas nanti.

Caramel berlari kecil keluar kelas dan tak menyadari jika buku berwarna ungu jatuh begitu saja. 
Andio yang melihat buku Caramel terjatuh ingin berteriak memanggil Caramel,  namun sayang gadis itu sudah menghilang dibalik pintu. 

Andio mengambil buku tersebut  ia akan mengembalikannya nanti.

Namun kening Andio mengeryit,  disampul buku itu bertuliskan "Catatan Caramel's". Dan Andio berasumsi itu adalah buku diary Caramel.

Andio jadi penasaran,  siapa tau didalamnya ada sesuatu yang menarik?.

***

Calliesta sibuk dengan kameranya,  dia akan membuat dokumenter kegiatan sebelum pensi hingga pensi. 

"Sibuk banget neng." goda Winky yang tak sengaja lihat Calliesta saat sedang mengawasi dan membantu persiapan pensi. 

"Berisik lo."

Winky terkekeh. "Masih aja galak. Kalo galak terus Natha mana suka sama lo."

Calliesta mendengus. "Lo ngapain?" tanya Calliesta.

"Jual gorengan." jawab Winky asal.

"Pergi lo jauh-jauh!" Calliesta mengusir Winky karena merasa anak itu sedang dalam mode gilanya. 

"Hahha bercanda kali,  gue lagi ngawasim persiapan pensi. Ge kadang bingung,  pensi diadain berbarengan sama pelepasan anak kelas 12. Mikie ga sih lo,  ini itu bikin kita ga konsen belajar untuk UKK yang tinggal 1 minggu lagi."

Calliesta menaikkan bahunya. "Tanya aja sama kepsek,  lo kan ketos.  Pasti dia mau dengerin lo. Lagian gue sih biasa aja,  semua materi kan udah beres jauh sebelumnya.  Kita tinggal review dan latihan aja." jawab Calliesta dengan santai.

"Untung lo bukan wakil gue.  Bisa sering berantem kita kalo lagi diskusi karena beda pendapat."

Calliesta tertawa geli. "Lagian ya lo ribet.  Jalanin aja yang ada."

"Ini nih,  Calliesta yang maunya hidup bagai air mengalir.  Mangkanya gabisa perjuangin cintanya sendiri."

"Apaan sih ga nyambung."

"Hahha,  udah gue kesana dulu oke." pamit Winky dan dijawab anggukan oleh Calliesta. 

Selang beberapa detik,  Andio menghampiri Calliesta. 

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang