Chapter 22

3.2K 194 18
                                    

Hari yang ditunggu Caramel tiba.  Saat ini ia sudah berada disebuah ruang tunggu dikantor management yang akan menyelenggarakan acara meet and great untuknya.

Caramel tak sabar menunggu.  Ini sudah hampir 30 menit sejak ia datang. 

Calliesta dan Nathanael menunggu dimobil. Karena memang Caramel disuruh datang sendiri,  katanya sih banyak yang harus dibicarakan dan rahasia untuk susunan acara nanti.  Caramel sih iya-iya aja soalnya ini adalah tawaran yang pertama jadi dia belum begitu mengerti.

Pintu terbuka dan Caramel segera berdiri. Namun saat melihat orang yang datang mata Caramel langsung membulat. 

"Lho,  Andio?"

Andio tersenyum lalu menutup kembali pintunya tanpa Caramel sadari pintu itu sudah dikunci juga oleh Andio.

Andio tersenyum lalu berjalan menuju meja dan duduk dihadapan Caramel. 

"Jangan kaget gitu Car, bokap gue emang punya bisnis dibidang management artis. Dan gue yang rekomendasiin lo untuk dibuatin acara meet and great." jelas Andio. 

"Kok bisa?"

"Bisa apa maksud lo? Tau lo artis?  Ah lebih tepatnya Seleb Instagram? Banyak fans lo kan. Gue tau karena gue salah satu fans lo." kekeh Andio. 

Caramel menutup bibirnya dengan kedua tangannya. 

"Serius?."

"Hmm." Andio mengangguk. "Dan yang kasih nomor ponsel lo kestaff yang telepon lo itu gue  . Lo pasti bingung kenapa bisa mereka telepon lo tanpa ada permintaan lewat e-mail atau apapun kan?."

Caramel mengangguk. Dan Andio tersenyum. 

"Yaudah sekarang lo ga bingung kan? Bisa kita mulai rapatnya?"

Caramel mengernyitkan dahinya. "Berdua?" tanya Caramel.  Karena Caramel pikir akan ada beberapa orang saat rapat.

"Hemm." Andio mengangguk. "Mereka semua bakal setuju apa yang gue omongin. Jadi lebih baik berdua kan? Ah, itu ayo minum minumannya lo pasti lama nunggu tadi ya?."

"Oh,  ngga kok ga lama."

Andio mengangguk. Lalu berdiri kearah jendela. 

"Lo mau tema meet and great lo gimana?"

"Gue ga ngerti gimana yo.  Lo bisa kasih contoh?" jawab Caramel.

Andio berbalik menatap Caramel lalu duduk disamping Caramel.

"Banyak contohnya, tapi yang lebih sering dipakai sih  ada. Pertama,  tema persahabat? Jadi lo bisa anggap fans lo nanti sahabat lo,  lo gausah canggung dan mereka juga jangan canggung, anggap kalian itu sahabat.  Kedua tema keluarga? Gue bisa bikin acara meet and great selayaknya acara keluarga yang hangat. Dan ada satu lagi--"

"Satu lagi?"

"Tema pembunuhan."

"Maksud lo?"

"Ya kita bunuh orang-orang yang ga berguna didalam acara gitu."

Caramel mengerutkan dahinya tak mengerti. "Maksud lo apa?  Gue ga ngerti.  Bunuh gimana?"

"Lo mau contoh urutan acaranya?"

Caramel mengangguk.

Plakk..

Andio menampar pipi kanan Caramel dengan cukup keras.

"Lo ngapain nampar gue yo?" Caramel mengusap pipinya yng terasa panas. 

Calliesta & Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang