Kemarin setiap hari aku menatapnya. Tanpa kenal lelah, tanpa pernah berharap dia menoleh ke arahku kemudian menyerahkan seutas senyum kepadaku..
Aku terus menatapnya, karena aku hanya ingin menatapnya saja..menatap seseorang yang membuatku ingin selalu menatap..
Aku menatapnya selayak separuh tanaman liar yang akan selalu menghadap mentari.., aku benar-benar menatapnya setiap hari..
Kini, aku tidak lagi menatapnya..bukan karena apa-apa..tapi lebih karena aku memang sudah tidak boleh manatapnya lagi..
****
Kenangan,
Saat diary mampu mengatakan sebuah kata cinta, atau menceritakan kembali apa yang sudah terjadi dahulu. Apa yang akan harus aku lakukan?
Aku tahu kenangan akan selalu mempunyai tempatnya sendiri di dalam hati, tapi saat dia datang di saat hati sedang berusaha memulihkan diri, bagaimana juga aku harus menghadapi?
Bahkan bantal di kamar, kaca di kamar mandi tahu aku belum mampu melupakan, jadi kenapa kamu datang dan membuat hatiku kembali tak nyaman.
Jika akhirnya kamu kembali, kenapa dahulu kamu memutuskan untuk pergi?
Pernahkah kamu berpikir, semua itu tak adil untukku?
Faradissa Az Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Bicara Cinta
General FictionKemarin setiap hari aku menatapnya. Tanpa kenal lelah, tanpa pernah berharap dia menoleh ke arahku kemudian menyerahkan seutas senyum kepadaku.. Aku terus menatapnya, karena aku hanya ingin menatapnya saja..menatap seseorang yang membuatku ingin sel...