Who is Devan?

12K 296 10
                                    

Typo bertebaran........✏

___________________


Wush..........

Asap rokok menggempul keluar dibawa angin malam yang dingin.Daniel meneguk sedikit demi sedikit alkohol itu,ia menyenderkan kepalanya ditembok tepat dibelakangnya.Pikirannya kini melayang,dilihatnya jam didinding sudah menunjukkan jam tiga pagi.Mata daniel mulai sayup-sayup,ia menguap karena rasa kantuk mulai menyerang dirinya.Tak terasa lama-kelamaan matanya mulai tertutup.

Tit....tit.....tit.....tit.....

Suara alaram jam ponsel membuat daniel langsung terbangun,matanya ia buka sedikit berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.Daniel menatap keluar balkon,ketika ia ingin bangun.Ia baru sadar kalau semalam ia tertidur dilantai bukan dikasur.Ampas rokok semalam dan sebotol alkohol yang tinggal setengah karena ia minum saat semalam.

Daniel mengambil ponselnya dan jam menunjukkan jam enam pagi,dilemparnya ponselnya itu disofa kemudian mengambil handuk untuk melakukan ritual mandinya.Setelah melakukan ritual mandi,ia langsung mengambil seragam putih abu-abunya dan kemudian dipakai.Seragam sudah dipakai dan tas sudah diisi buku-buku pelajaran,tinggal sarapan.Daniel hanya mengambil gelas dan menuangkan isi susu rasa coklat yang ia simpan dikulkas,dituang susu itu didalam wadah gelas dan diminumnya dalam keadaan dingin dan sampai habis tak tersisa.

Daniel melangkah keluar dari dalam apartemennya,saat di lobi ia melihat seorang yang tak asing baginya.Seperti pernah bertemu,pria itu jauh berdiri diparkiran sambil bersandar dimobil orang dengan mengenakan setelan jas bak BIG BOS or CEO.Mata mereka saling bertemu,daniel semakin meneliti dan setelah ia sadar,ternyata itu adalah devan kakaknya rain.

Kaki daniel terasa seperti jely tak dapat bergerak dan seperti kakinya diberi semen dan dibetoni sehingga sangat berat untuk diangkat.Daniel memasang wajah pura-pura tak tahu kalau dia melihat devan,ia keluar dari dalam loby dan menuju parkiran paling pojok karena hanya itu tempat parkiran yang didapat daniel pada malam itu.

Daniel tak menatap atau melihat  kearah devan sama sekali,entah apa yang ada dipikiran daniel sehingga ia tak ingin menemui atau bertatap muka secara langsung dengan devan.Mungkin daniel masih mengingat perkataan atau ancaman yang diberikannya agar ia menjauh dari rain karena menurut devan,daniel itu anak yang sangat jauh berbeda derajatnya dengan derajat keluarganya.Bagaikan jarak derajat daniel itu dengan jarak derajat keluarga rain itu seperti jarak Indonesia dengan benua Antartika sangat jauh.

"Tunggu"ucap devan menghentikan daniel.

Daniel seperti robot mendengar perintah pengendalinya langsung berhenti.Daniel berbalik dan menatap devan dengan pandangan kearah lain.

"Apa?"tanya daniel memalas.Merangkul ranselnya.

"Gue mau nanya ama lu"jawab devan to the poin.

"Tanya apa?"tanya daniel sekali lagi.

"Lo anaknya Pak Agya ya?"tanya devan.

"Kalau iya kenapa?"tanya daniel sekali lagi,karena ia bingung mengapa devan kakaknya rain itu bisa mengetahui nama ayahnya.

Devan tersenyum tipis,ia berjalan mendekati daniel.Tepat disamping daniel,devan berhenti.

"Gak nyangka kalau sifat lu mirip ama irene?"ucap devan tersenyum devil,ia menepuk pundak daniel lalu pergi.

Daniel langsung terpaku mendengar nama irene,mendiang kakaknya yang sudah lama meninggal.Daniel kemudian sadar,ia berbalik hendak menanyakan semua pertanyaan yang berputar-putar terus dikepalanya pada devan tetapi sayang,devannya sudah pergi menghilang saja bagaikan debu terbawa angin sepoi-sepoi.

Will You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang