30. Pangeran Senja

2.9K 124 13
                                    

Desember, 2024

"Pernah kubilang, senja adalah cahaya paling bahagia. Jika saja kenangan tak selalu meruncingkan tikam rindunya"

Ririn merasa tak asing dengan suara itu. Ia menoleh ke belakang dan rambutnya terurai karena hembusan angin laut.

"Hai, gue gak nyangka kita ketemu lagi" Ucap laki-laki itu duduk di samping Ririn.

"Lo gak inget nama gue ya? Gue Reyhan Bintang Pratama. Gue yang di cafe tadi itu. Panggil aja Rey" Ucap Rey.

"Ya gue masih inget. Gue belum pikun kaya nenek-nenek" Ucap Ririn pedas dan Rey malah tertawa.

"Gue juga yang duduk sama lo di pesawat loh" Ucapnya.

"Ya, gue tau"

"Gue juga yang jadi photographer di acara pernikahan sahabat lo"

"Ya, gue tau"

"Gue minta maaf ya"

"Untuk?"

"Gue kira itu pernikahan mantan lo, ternyata itu pernikahan sahabat lo. Gue jadi gak enak"

"Gak, itu emang pernikahan mantan gue sekaligus sahabat gue" Jawab Ririn datar dan Rey nampak terkejut.

"Maksudnya, mantan lo nikah sama sahabat lo.." Rey berbicara sendiri.

"Maaf, Rin. Gue gak maksud-"

"Gak apa Rey, itu emang bener."

"Lo gak sakit hati?"

Ririn menggeleng.

"My mind is saying 'forget the person'. My heart is saying 'don't let go" Ucap Vita menatap senja yang mulai nampak.

"Lo cuman harus mengikuti kata hati"

"Orang-orang selalu mengatakan untuk mengikuti kata hati. Tapi, kalo hati gue udah pecah menjadi seribu bagian, bagian mana yang harus gue ikuti?" Ririn menatap mata Rey dalam.

Matanya sudah berair dan siap menumpahkan air mata lagi.

"Kalo lo gak sanggup ikuti kata hati lo, lo boleh kok ikuti kata hati gue" Ucap Rey tanpa sadar.

Baru kali ini Ririn tertawa kecil.

Ririn tertawa karena menurutnya ucapan Rey sangat lucu. Rey yang bingung hanya bisa menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Lo bener ngebuang ini?" Tanya Rey mengeluarkan album foto kenangan itu dari dalam tasnya.

"Lo masih simpen?"

"Lo bener buang ini? Sayang banget.. buat gue aja ya. Gue mau isi foto-foto disini. Masih ada lembar yang kosong"

"Terserah lo"

"Lo mau bantu gue gak?" Tanya Rey.

"Apa?"

"Bantu gue mengisi sisa album ini dengan foto kita berdua dan anak cucu kita" Ucap Rey.

"HAHAHA...!!!"

Kali ini Ririn benar-benar tertawa lepas.

Baginya omongan Rey tadi sangat lucu. Bisa-bisanya ia di goda oleh photographer idiot itu. Sedangkan, Rey yang memang tidak sedang bercanda hanya bisa menatap Ririn terpesona.

"Lo cantik kalo senyum" Ucap Rey.

" Ya, pernah ada yang bilang itu ke gue"

" Dia mantan lo itu?"

Time Takes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang