Untake My Life-09

45.9K 3.6K 80
                                    

Kisah yang berawal dari kau selalu menatapku diam-diam, yang menyiratkan teka-teki misterius dan Selalu meninggalkan tanda tanya dalam hidupku. Ternyata malaikat menancapkan panah cinta pada hatimu dan aku. Menjalani kisah cinta namun, pada akhirnya menjadi sejarah penuh luka untukku. Semua karenamu.

_Rana Linova_

* * * * * *

Rana POV

     Hatiku kembali sangat sakit dan dadaku terasa sesak melihat kebersamaan kekasihku dengan wanita ain. Apa setiap malam mereka selalu berdua seperti itu? Jika iya, kenapa Vinch tidak pernah lagi mengajakku jalan berdua bersamanya? Apa mereka belum puas menyiksa batinku? Ternyata tidak hanya didepanku saja, dibelakang pun sama. Tidak, akulah yang bodoh masih belum bisa melepasnya. Apa yang mereka lakukan berdua ditaman yang sepi yang hanya dilengkapi lampu-lampu taman yang remang. Ku lihat dari dalam kaca mobil, Vinch merangkul Zialora dan Zialora merengkuh pada pinggang Vinch dengan kedua tangannya. Itu sama saja Zialora memeluknya!

DEG!!!

Dadaku seperti ditekan dan membuat nafasku berhenti sesaat, Vinch mencium bibir Zialora dengan mesranya. Ku lihat dari jauh saja sudah sakit apalagi tepat di depan mataku. Mataku terasa panas, ingin menangis. Dadaku sesak sekali, sesesak ketika dipermalukan orang banyak. Aku mengalihkan pandanganku dari mereka, aku tidak kuat melihatnya. Cukup lama, aku memutuskan untuk melihat mereka lagi namun saat aku kembali ingin menoleh, Azqa menarik daguku dan menangkup wajahku.

"Tetap lihat aku," katanya padaku.

Aku mengernyitkan keningku, "Kenapa?"

Azqa justru tidak menjawab malah mengarah ke arah lain. Aku penasaran apa yang membuat Azqa terus mengarah kebelakangku, aku menepis kedua tangan Azqa dan menoleh ke arah Vinch dan Zialora. Tersentak dengan apa yang aku lihat, aku membelalak mataku dan air mataku melolos begitu saja. Vinch, kekasihku sendiri mencium leher Zialora. Mereka begitu meresapi keadaan itu dan bitch itu menikmatinya. Aku mengepalkan satu tanganku, amarah dan rasa sakit hati menjadi satu.

Cukup, Rana! Hentikan kebodohanmu ini! Pria itu tidak pantas untuk kau pertahankan! Terjadi keributan di dalam hatiku.

"Rana!" Azqa menyentuh pundakku.

Aku tersenyum getir. "Azqa, ku mohon! Biarkan aku keluar, biarkan aku menyelesaikan semua ini," kataku dengan lirih.

Air mataku semakin tumpah begitu saja dihadapan Azqa. Azqa menyentuh pipiku dan menatapku.

"Baiklah! Keluar dan selesaikan! Kau berhak untuk itu," ucapnya lembut dengan tatapan hangat.

Dia menyeka sisa air mataku menggunakan ibu jarinya. Aku membuka pintu mobil dan segera keluar, ku langkahkan kakiku dengan cepat menuju mereka yang beradegan panas. Emosiku kini sudah meninggi, nafasku pun tak teratur menahan rasa sakit bercampur emosi. Aku sudah ada dihadapan mereka. Azqa menggenggam tangan kiriku, aku tahu dia berniat menenangkanku. Aku menghela nafas panjang dan sedikit menenangkan hatiku sendiri. Zialora membuka kedua matanya sepertinya dia menyadari jika ada orang lain selain mereka berdua, Bitch itu melirikku dan tatapannya seperti mengejek. Ia berbangga diri.

"Oh, rupanya kau. Bagaimana kau menyaksikan ini gadis bodoh? Sakit bukan?" Paraunya seraya tersenyum kecut.

Vinch lantas berhenti dan menegang, ia menarik bibirnya dari leher Zialora dan cepat menghadap arahku.

"Ra.. Rana." Vinch tampak gugup, bahkan ia membelalak kedua matanya.

PLAKK!!!

Satu tamparan ku hadiahi untuknya --Vinch--. Air mataku menetes beriringan dengan suara tamparan itu. Vinch meringis kesakitan dan menyentuh tepat di daratan yang ku tampar tadi.

Untake My LifeWhere stories live. Discover now