L.L.L (31)

6.7K 364 22
                                    

Warning!! 18+
Harap membaca dengan bijak!!! Part ini di Private!

Casey masuk kedalam kamarnya Ia melempar tasnya dengan kesal, ia sungguh merasa kesal karna di kejar-kejar oleh para wartawan yang mencari tau keberadaan mac. Sedangkan dia sendiri tidak tau dimana Mac. 

"brengsek, emang dia pikir kerjaan gua cuma ngurusin hidupnya dia! kenapa sih dia" maki casey. Casey mengambil ponselnya ia memaki-maki manegernya agar masalahnya cepat di selesaikan, karna sungguh ia tak ingin mengambil urusan apapun dengan mac. Casey merebahkan tubuhnya dan baru saja Ia ingin memejamkan matanya ponselnya kembali berdering. Casey ingin sekali memaki siapapun yang menelfonya namun niatnya di urungkan saat tau yang menelfonnya adalah Ibu Mac.

'halo mi'
'kamu kapan ngga sibuk? kamu harus fitting baju untuk nikahan Kara kan'
'Oh iya,besok pagi Casey kesana ya mi'
'oke,mami tunggu ya. Sekalian minta Mac pulang, dia sama kamu kan?'
'Oh iya mi,nanti aku bilangin'
'yaudah mami tutup dulu ya,see you sayang'
'iya mi,see you'

Casey menghela napasnya lagi.

"kemana sih itu orang" ucap Casey. ia mencoba menghubungi mac namun tetap di angkat, Casey tak menyerah Ia akan terus menghubungi Mac sampai di angkat tepat di panggilan ke 25 mac mengangkatnya.

'Halo ada apaan sih? ngga ada kerjaan ya telfon sampai banyak banget'
'heh!Kalau ngomong pake otak! mikir ngga lu udah nyusahin banyak orang,Besok pagi jemput gua ke rumah nyokap lu. Jam 8 semenit aja lu telat jangan salahin gua kalau gua sampai ngomong macem-macem ke media'
'gua ngga takut'
'Oh bagus.. gua bilang kalau julie ngegodain lu lagi,dan bikin gua putus lalu haters Julie akan semakin banyak dan semakin sulit buat Julie hidup tenang! Gua serius Mac!' 

Casey benar-benar merasa jengah dengan sikap Mac yang selalu semaunya sendiri. Ia pun tak dapat menahan kekesalanya pada Mac,dan jadilah ia berkata-kata kasr dengan Mac. Kalau di pikir-pikir mereka memang tak pernah berbicara baik-baik. Ya karna mac selalu membuatnya darah tinggi.

***

Ponsel kara berdering terus menerus, matanya yang masih terpejam mencoba mencari-cari letak ponselnya namun yang ia temukan hanya tubuh Ardhana yang semalaman menjadi bantalnya. Mata kara masih berat untuk di buka begitupun Ardhana beruntunglah ponsel itu berhenti berdering,Jadi kara dapat kembali tidur dan kembali memeluk guling hidupnya. Terdengar suara hujan di luar sana, yang membuat udara semakin dingin dan suasana pun semakin Intim. Ardhana memeluk kara dan mencium kepala Kara tanpa sedikit pun membuka matanya. Kara melirik jam dinding yang baru menunjukan pukul 4 pagi.

"We must wake up," ucap kara namun tingkahnya tak mengatakan seperti itu karna ia justru mengeratkan pelukannya.

"Hujan,kantor tutup" ucap Ardhana seenaknya. Kara tersenyum dan memperdalam wajahnya pada dada Ardhana. Ardhana menarik bed Cover untuk menutup tubuh mereka yang mulai merasa kedinginan karna hujan yang turun sejak pukul 2 tadi dan belum berhenti sampai saat ini justru bertambah deras. 

"malalm,malam apa yang paling indah?" ucap Ardhana dengan suara serak khas bangun tidur yang sungguh terdengar sexy di telinga kara.

"Malam pertama" ucap kara Asal

"salah" ucap Ardhana

"terus?"ucap kara

"Malamar kamu" ucap Ardhana dan tersenyum

"iuh" ucap kara namun Ia juga tersenyum.

"susu, susu apa yang paling indah?" ucap Ardhana lagi. 

"ngga tau" jawab kara

"susungguhnya aku sayang kamu" ucap Ardhana lagi yang kini senyumnya semakin melebar. 

"apasih dhana mabok ya kamu," ucap Kara dan mencubit perut Ardhana

Love,Life,Lie! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang