Tujuh belas

8.6K 243 16
                                    

Tito pov

Aku menatap datar diatas balkon kamar ku..pikiran ku sangat kacau saat ini, ditambah rasa takut menerpa hati ku..ada sesuatu mengusik perasaan ku saat ini,entah lah aku tidak tau ini perasaan takut atau lelah dengan pekerjaan ku yang tidak selesai-selesai.

"Tuan tito,kau memanggil ku." tanya manisa asisten tito.

"Iya, aku mau kau siapkan tiket penerbangan untuk ku ke indonesia. Aku mau hari ini juga aku harus kembali kesana, aku tidak bisa meninggalkan serra terlalu lama tinggal di mansion steve" jelas tito..

"Serra.. Siapa dia?? Apa dia mainan barumu" ucapnya penasaran.

"Tutup mulutmu, dia wanita baik-baik bukan seperti dirimu. Cepat pergi sekarang, setengah jam lagi aku harus kembali ke indonesia" ucap tito tegas..

"Iya tuan tampan..dasar si tampan, bawaannya suka sekali marah-marah" cicit manisa seraya pergi meninggalkan tito.

Kemudian tito kembali ke kamarnya untuk menyiapkan semua pakaian dirinya untuk berangkat ke indonesia, lalu ia turun tergesa-gesa kebawah sambil menggeret koper ditangannya.

"Manisa cepat bawa val sekarang, tidak ada waktu lagi berlama-lama" teriak tito.

"Aduh iya tuan, sabar..aku lagi mandi val ni"

"Ngapai juga kamu mandiin dia, haah" teriak tito layaknya dipasar.

"Soalnya val main tadi tuan, jadinya kotor semua badannya" sela manisa.

"Dasar bencong alay..cepat keringin bulunya..SEKARANG!!!"

"Iya"

❤❤❤❤

Selama di dalam pesawat, tito memilih diam. Pikirannya tak karuan saat ini,, ada sesuatu yang menganjal hatinya. Tapi ia buat setenang mungkin itu semua, ia tidak boleh banyak berpikir sekarang. Steve tidak mungkin menjahati serra, ia percaya dengan sahabatnya itu..

2 jam kemudian

Tak lama kemudian pesawat pun mendarat, tito dan manisa sudah bersiap-siap untuk turun..

"Tuan kita langsung kemana??" tanya manisa

"Ke pasar"

"Kok ke pasar sih" heran manisa.

"Bisa gak satu hari saja kau tidak banyak tanya, mau aku sumpal mulut kamu pakai sepatu" sela tito menahan marah.

"Iya iya, itu saja udah marah.. Semenjak si handsome selalu dekat dengan si handsome yang satu nya lagi, penyakit amarahnya tertular" gumam manisa.

"Apa kau bilang??" tito menatap tajam.

"Ti-tidak tuan" geleng manisa.

******

Selama diperjalan tito memilih diam, ia begitu tidak sabar ingin bertemu wanita yang begitu ia rindukan. Padahal ia baru 4 hari meninggalkan serra tapi perasaan rindunya semakin membesar, namun ditambah rasa cemas yang ia rasakan. Semakin membuatnya frustasi, jika saja temannya itu tidak mempunyai problem dengan serra mungkin ia bisa tenang. Tapi itu semua tidak berpihak kepadanya, steve membenci serra ia tau steve tidak menyukai serra. Tapi yang membuat tito bingung, masalah apa yang dibuat wanita itu hingga ia membuat singa yang selalu tidur tenang jadi bangun seperti orang kelaparan..

"Pak antar aku, ke kantor SvRR gajendra" pintanya kepada supir taksi didepan.

"Baik tuan"

"Kok ke sana tuan" tanya manisa lagi.

Tito mendengar pertanyaan manisa melotot tajam, manisa melihatnya tatapan tito menunduk kepalanya takut..

"Sorry Mr"

Two Handsome Men (REVISI)Where stories live. Discover now