Delapan belas

9.1K 248 8
                                    

"Tito"

Mendengar panggil serra, steve melepaskan tangannya dan memundurkan dua langkah menjauhi tito.

"Tito ada apa" tanya serra bangkit dari tempat tidur dan mendekati tito.

Tito menggeleng cepat "tidak ada, apa kau baik-baik saja" tito cemas.

"Kepala ku sedikit pusing" ujar serra.

"Kalau begitu, ayo kita pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalau begitu, ayo kita pulang. Aku akan membawamu di apartemen ku, aku tidak bisa lagi  membiarkan mu tinggal di mansion gajendra" ralat tito sambil melirik steve tajam.

Tito yang ingin menarik serra keluar, steve sudah lebih dulu menahan tangan serra.

"Sudah aku bilang bukan, biarkan dia ada disini.. Siapa kau yang beraninya membawa serra pergi" desak steve ingin marah..

"Diam kau, serra tanggung jawab ku. Apa urusannya denganmu, kau tidak berhak menghentikan ku steve. Aku masih marah denganmu dengan kejadian tadi, dan jangan sampai aku tidak bisa mengontrol emosi ku" tunjuk tito ke wajah steve.

"Turunkan tanganmu, jangan sampai aku lupa bahwa kau adalah sahabat ku tito" menatap penuh amarah.

Steve dengan paksa menarik tangan serra kasar hingga serra terbentur dada kasar steve..
Tito melihatnya menggeram marah, dan menarik kembali serra dari dekapan sahabatnya.

"Tito lepaskan dia, aku bilang lepaskan" teriak steve murka.

Tito menggertak gigi kasar "diam kau steve, aku tidak mau dengar perintahmu itu. Aku akan membawa serra pergi saat ini juga" tito tidak perduli lagi dengan kemarahan steve yang meledak.

Ia juga sudah lelah terus-terusan bertengkar dengan steve, kali ini dia tidak akan membiarkan serra jatuh kepelukan steve. Kemudia tito pergi menuju pintu keluar bersama serra, steve yang melihatnya menatap penuh marah.. Ia benci dengan semua ini, kenapa tito harus pulang disaat ia membutuhkan bocah itu.. Dilain sisi serra menatap steve sendu, kenapa hatinya menolak ketika ia dia ajak tito pergi menjauh dari steve. Seharusnya ia merasa senang, bukan kah itu yang dia inginkan pergi dan tidak akan pernah melihat wajah si pemarah itu lagi.

"Aaaaaggggghhhhh, aku benci kau tito.." teriak steve melempar semua perlatan dimeja kerjanya frustasi.

💔💔💔💔

Dilobby semua mata tertuju kepada tito, mereka tidak tau kenapa wajah tampan tito begitu menyeramkan ketika marah. Lisa yang juga melihatnya menaut alisnya bingung, ia bertanya bukankah itu serra?? Kenapa dia bisa bersama tito, bukankah dia bersama dengan steve.

Tito yang berjalan dengan tergesa-gesa sambil menarik lengan serra, dan membawanya keluar dari kantor steve.. Itu semua hanya bisa membuat serra diam saja, ia bingung apa keputusan tito itu tepat membawanya pergi dari keluarga gajendra.. Ia juga takut,  apakah nantinya calisa akan memarahinya.
Padahal calisa begitu baik dengannya, tapi ia tidak boleh pergi seperti orang pengecut. Ini hanya lah masalah satu pria, ya steve sialan itu berani sekali mendorong dari ketinggian, namun hatinya masih marah dengan pria pemarah itu.

Two Handsome Men (REVISI)Where stories live. Discover now