05 - DNA [Taehyung POV]

8 2 0
                                    

Sejak awal, aku tahu ini kebetulan yang indah...

Huft... tiga jam di apartemen Jimin bukannya bisa nambah ilmu malah nambah pusing. Sudah banyak metode yang diajarkan Namjoon hyung kupraktikkan bersama Jimin tapi hasilnya anak itu masih saja tidak mau belajar dengan serius. Aku melirik ponsel, sudah pukul sembilan malam dan Namjoon hyung masih membiarkan aku menunggu di halte dekat apartemen Jimin.

Pandanganku mengedar ke sekitar, takut-takut kalau ada anak berandal yang menargetkan aku sebagai korban mereka. Pengelihatanku menangkap seseorang terduduk di seberang halte dengan tangan mengusap gusar rambut hijau mint-nya. Aku seperti mengenal laki-laki itu.

Kukumpulkan keberanian dan perlahan kudekati tempat orang itu duduk, toh Namjoon hyung belum datang menjemput. Dan... yap... aku tahu persis siapa dia.

"Yoongi-ssi... masih mengingatku?"

Saat ini posisiku ada di hadapannya sedangkan ia masih menunduk menghadap trotoar.

"Aku tak menyangka kita benar-benar akan bertemu di Seoul. Wah... kau mengubah warna rambutmu?"

Dia hanya memandangku sekilas kemudian kembali menundukkan wajahnya.

"Aish... kau benar-benar melupakan aku."

"Pulanglah Taehyung, kakakmu sudah menunggu."

"Eoh?"

Kulihat ke arah halte dan memang benar, Namjoon hyung sudah berdiri di samping mobil sambil menatap ke ponselnya.

Drrt... drrt...

"Aku di seberang jalan, hyung." Kujawab panggilan telfonnya sambil melambaikan tangan.

"Kau bersama siapa?"

"Ini Yoongi hyung, yang waktu lalu kita ketemu di makam eomma."

"Oh... aku akan menunggumu."

"Ne..."

Kusimpan kembali ponselku di saku celana.

"Yoongi-ssi, di sini kau tinggal di mana? Kami bisa mengantarmu pulang."

"Pergilah, tak usah mengakhawatirkanku."

"Baiklah, kalau begitu. Tapi, aku boleh meminta nomor ponselmu?"

"Untuk apa?" akhirnya dia menatapku walau dengan tatapan tajam yang terkesan tidak suka.

"Geunyang, kalau-kalau kita bertemu lagi aku tak perlu meminta hal yang sama."

"Apa maksudmu?"

"Tidak ada, hanya ingin bertukar nomor telefon."

"Menyebalkan. Pergilah..."

"Baiklah..." aku mengalah, manusia satu ini memang susah diajak bicara.

Entah bagaimana rasa kecewa muncul dalam diriku, langkahku lemas menyebrangi jalan dan menghampiri Namjoon hyung. Tanganku menggantung di pintu mobil sambil tatapanku masih mengarah ke arah Yoongi. Aku merasa ada yang aneh dengannya.

"Tae, belum mau pulang?" Namjoon hyung memanggilku dari dalam mobil.

"Sekarang, hyung."

Aku masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengaman. Kusandarkan punggung di jok mobil dan berusaha memejamkan mata. Aku cukup lelah menghadapi Jimin dan Yoongi hari ini.

Namjoon hyung menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Sepertinya suasana hatinya sedang bagus hari ini.

"Hyung, besok kuliah?"

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Dec 11, 2017 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Intersection: A Story of an Uncompleted Journey Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora