Mate - 18

22.7K 1.5K 18
                                    

Prilly duduk diam mendengar arwah yang tadi muncul disekitarnya. Arwah nenek yang meminta pertolongan menyelamatkan cucunya dari rentenir.

"Cu, tolong bantu nenek bantu cucu nenek..."

"Tapi Prilly ga bisa bantu banyak, Nek, tapi kalau kenapa napa gimana, Prilly ga mau cari masalah..."

"Dia dalam bahaya, tolong dia..."

Prilly menghela nafas, apa yang akan terjadi jika ia membantu tapi bagaimana terjadi sesuatu. Bagaimana kalau ia terlibat masalah kembali.

Ali yang sibuk membaca buku sambil mendengarkan lagu mulai kembali diganggu oleh Angel.

"Ali!"

"Ali, Ali, Ali!" pekik Angel kesal membuat angin kencang dan Ali mengangkat wajahnya melihat sekitar karena hembusan angin menganggunya sejenak.

Ali menggeleng kemudian sibuk membaca lagi. "Maaf Ali ku sayang, habis kamu ga noleh sih, itu loh sana lihat si Prilly tuh, di sana!" seru Angel sambil mendorong lengan Ali.

Lengan Ali yang terdorong membuat Ali diam dan menutup bukunya dan melepaskan headshetnya. "Perasaan gue kali ya, merasa diperhatiin dan diomelin dari tadi, tangan gue didorong lagi, kebanyakan tidur kali ya," ucap Ali bingung. Sambil merapikan barang barangnya.

Leon yang muncul langsung menarik telinga Angel. "Awh sakit!"

"Udah gue bilang jangan ganggu Ali, ga puas lo ganggu gue aja!" seru Leon kesal.

"Leon cemburu, tenang Leon, kan Ali hanya selingan bosan tahu ketemu kamu terus yang nyebelin!" seru Angel santai.

"Ali!" seru Bianca berdiri dihadapan Ali membuat Ali terkejut begitu juga Leon dan Angel.

"Hai, Bianca, kenapa?"

"Kamu ke mana aja, kenapa telepon atau chat aku ga dibalas?" tanya Bianca cepat.

"Ehm, o, iya, handphone aku rusak!" ucap Ali cepat.

"Handphone baru kamu rusak, kok bisa, nanti kita beli baru aja ya," ucap Bianca lagi sambil duduk disamping Ali.

Ali melepaskan rangkulan Bianca. "Ehm, ga perlu, gue ada handphone yang lain!"

"Kita makan malemnya beberapa hari lagi ya, pas ulangtahun aku, kita dinner berdua!" ucap Bianca lagi membuat Ali memutar bola matanya malas.

"Iya, kamu kabarin aja tempatnya.."

"Kamu ga mau jemput aku?" tanya Bianca kesal.

"Lebih surprise kalau ketemu diacarakan?" elak Ali cepat membuat Bianca berfikir sejenak.

"Ini Bianca ga sadar ya Ali ga suka!" tanya Angel bingung.

"Contoh hantu yang ga pernah ngaca, emang kamu kira gue suka sama lo!" ucap Leon membuat Angel menoleh kesal.

"Apa! Kamu ulang sekali lagi!" seru Angel kesal.

"Kan kamu yang datang kesini, kenapa kamu bilang aku kayak Bianca, mantan kamu yang adiknya juga diembat!" seru Angel lagi lebih kesal karena Leon tertawa.

"Bercanda dasar baper, gue bukan mantanya Bianca!" seru Leon santai, tertawa langsung menghilang. Angel kesal kemudian ikut menghilang.

Ali terdiam sesaat. Saat melihat Prilly lewat seperti mengikuti sesuatu Ali langsung berdiri mengikuti.

"Bianca gue ada urusan duluan ya!" seru Ali cepat berlari mendekati Prilly.

Bianca melihat Ali yang tersenyum menyapa gadis disebelahnya terkejut. "Sejak kapan Ali dekat dengan dia? Itu ga boleh terjadi, lihat aja apa yang akan terjadi Ali, kalau kamu memilih dia..."

Mate (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang