Bagian Enam Belas

2.2K 311 13
                                    



Sore guys, maaf baru bisa update lagi. Baru mendingan nih sakitnya. Karena inget kalian aku langsung update nih. Hehehehe

Terima kasih ya yang udah vote juga yang ngefollow. Tapi Verdyan sama Virgia butuh komenan karena masih sepi. Aku ingin tahu apakah tulisan aku ini banyak typo nya atau bagaimana? Karena penulis pemula jadi ingin banyak referensi untuk memperluas wawasan tentang menulis. Tapi jangan ngebuli juga ya, nanti nakutin. Hahahaha

Happy reading....

...........................................................................

Ketika weekend tiba Verdyan mengajak Virgia jalan-jalan ke tempat yang belum didatangi oleh istrinya itu. Mereka mendatangi banyak tempat sambil memotret objek-objek yang dirasa menarik. Mereka juga icip-icip kuliner khas Bali saat beristirahat atau membeli sesuatu untuk buah tangan orang-orang di rumah.

Mereka kembali ke hotel menjelang sore dengan perasaan puas sambil membawa banyak belanjaan. Pada saat makan malam, Verdyan sengaja mengajak Virgia dinner di sebuah restoran terbuka yang langsung menghadap ke laut mengingat malam ini adalah hari terakhir mereka di Bali. Malam ini sangat romantis. Lampu yang menerangi mereka remang-remang dan semilir angin membuat mereka terus berpegangan tangan untuk menghangatkan satu sama lain. Restoran itu sangat ramai dengan pasangan-pasangan lainnya yang ingin menikmati malam dengan orang terkasih.

"Dingin?" Tanya Verdyan. Mereka sedang menunggu pesanan datang. Saat itu jam yang melingkar di tangan kirinya pukul 19.54 WIT.

Virgia mengangguk. "Rasanya badanku rontok semua."

"Tadi kan aku sudah menyuruhmu memakai sweater, kok gak nurut sih?" Verdyan tidak menunjukkan tanda-tanda kedinginan padahal dia hanya memakai kaos bertuliskan 'I Love Bali' dan celana jins. Kemudian dia meraih tangan Virgia dan menggosok-gosokkannya supaya hangat.

"Aku kira kita akan dinner di dalam ruangan." Saat itu dia memang hanya memakai kaos panjang dan celana jins plus jilbab simple.

"Memangnya tadi aku tidak memberi tahumu kalau kita akan dinner di alam terbuka?"

Virgia menggeleng.

"Maafkan aku sayang, aku janji akan menghangatkanmu nanti di kamar." Katanya sambil mengedipkan mata. Virgia langsung memberinya juluran lidah. Verdyan tertawa. Kemudian pesanan mereka pun datang. Olahan laut yang yummy untuk dilewatkan.

Ke esokan harinya mereka pulang dengan mengambil penerbangan pagi. Orang rumah tahunya mereka akan pulang hari senin tapi ternyata pekerjaan Verdyan selesai lebih cepat. Mereka sengaja tidak memberi tahu orang rumah perihal ke pulangannya untuk memberikan kejutan.

♫♫♫

"Papa! Mama!" Seru Dino begitu melihat orang tuanya pulang ke rumah. Minggu itu semua keluarga berkumpul di rumah.

"Halo sayang!" Virgia langsung membalas pelukan Dino, begitu pula Verdyan. Verdyan menggendong dino sampai Dino duduk di antara kedua bahunya.

"Tante Virgi! Mana oleh-oleh buat Key?" Kali ini Kayla berhambur kepelukannya. Virgia menggumamkan sesuatu seperti "ada kok. Tenang aja." Sambil tersenyum. Lalu Virgia dan Verdyan pun sun tangan pada mama dan kakak-kakaknya.

"Kok udah pulang? Katanya besok? Makanya kami sekarang sedang berkumpul untuk membahas menjemput kalian di bandara besok." Kata mama. Bi Tum langsung menghidangkan teh manis hangat untuk mereka.

"Pekerjaan Verdy selesai lebih cepat mah, aku sengaja gak ngasih tahu biar suprise gitu." Virgia menjawab dengan seringaian jahil. Sepertinya dia sudah ketularan iseng dari Yoga.

HOT DADDYWhere stories live. Discover now