Tanah masih basah bermandi hujan.
Langit tetap berteman dengan Sang halilintar.
Semua orang mencari tempat berlindung agar tak tersentuh oleh dinginnya air itu.Namun tidak untukku.
Aku masih tetap di tempatku semula.
Di taman bunga yang kini ikut basah.
Di kursi panjang putih bertaut sendiri.Mataku memejam, menikmati setiap sentuhan yang diberikannya.
Dingin dan tenang, aku sangat menikmatinya.Kini bau tanah tak lagi tercium.
Hanya semerbak bunga yang mulai bercampur harum denganmu.Setiap jengkal yang membasahi tubuhku adalah air dari Kahyangan.
Yang turun bersama para peri kecil dari gugusan pelangi.
Hujan kali ini aku suka.
Kali ini aku suka hujan.Lambat laun petir mulai bercengkerama dengan lemah.
Rintik hujan mulai sayu.
Beberapa orang mulai kembali.
Dan bunga mekar kembali meski masih ada bulir yang tertinggal.
Tapi aku tetap di sini.Aku tak segampang itu jika telah nyaman.
Tak semudah itu pula untuk meninggalkan.
Karena aku cinta yang tulus, tak datang lalu pergi.
Aku tahu diri jika hanya kau yang ku cintai.To: Pluviophile30
Sabtu, 16 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...