Lunna duduk di bangku belakanh sedangkan Dahyun di sebelah Bobby, karena Bobby yang meminta.
Lunna memasang earphone di kedua telinganya lalu memejamkan mata, lagu why so lonely dari wonder girls mengalun lembut di telinganya jenis lagu rege kesukaan Lunna.
Lunna membuka matanya tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
"Ehh... kalian tau mukanya Kris yang mana?" Tanya Lunna. "Gue sih udah lupa, dan lagi gue lupa minta nomornya ke Ayah tadi."
Dahyun menghela nafas. "Ih... bego banget sih, dek. Bukannya sekalian minta nomor Kris ke Ayah tadi. Kita 'kan udah sekitar 6 tahun gak ketemu sama dia, gimana kita bisa inget mukanya? Namanya aja gue tadi lupa!" Cerocos Dahyun.
Lunna memainkan bibirnya menirukan perkataan Dahyun. "Yey ... gue kan lupa."
"Udah gini aja, Lunna sekarang lo minta ke Ayah nomor Kris, cepet!" Titah Bobby.
Dengan malas Lunna mengirim pesan kepada Ayahnya.
Beberapa menit kemudian Ayahnya membalas dan tertera nomor Kris.
~IPA & IPS~
Setelah sampai di bandara, Dahyun lebih memilih berdiam diri di mobil sedangkan Bobby dan Lunna mencari Kris.
"Manasih dia? Tadi gue kirim pesan katanya udah nyampe, tapi mana? Nyebelin banget sih tuh orang!" Omel Lunna.
Bobby geleng-geleng kepala dengan sikap adiknya yang tak sabaran. "Tunggu aja kali, dek!"
"Lama bang!"
Lunna duduk di bangku yang di sediakan pihak bandara, matanya mencari cari Kris walau belum tahu wajahnya.
Lunna menyikut Bobby saat ia melihat lelaki tampan sedang menyender di tembok dengan Jaket yang ia simpan di pundaknya sambil memerhatikan handphonenya.
"Apaan sih dek?" Tanya Bobby risih karena di sikut beberapa kali oleh adiknya itu.
"Lihat, ada cowok ganteng." Tujuk Lunna dengan dagunya.
Bobby melihat Cowok itu, lalu memutarkan matanya malas. "Masalah cowok aja lo langsung heboh, ada balesan gak dari Kris?"
Lunna langsung memeriksa handphonenya, dan benar ada pesan dari Kris.
"Katanya dia baru aja dari toilet dan katanya dia nyariin kita, dasar rese nih orang, mana sih?" Gurutu Lunna.
Bobby mengelus pucuk kepala Lunna. "Sabar!" Ingatnya. "Coba telepon lagi!"
Lunna mengangguk.
Ia pun menghubungi Kris dengan kesal.
"Tunggu bang, dia bisa bahasa korea kan?" Tanya Lunna.
"Bisalah bego, dia kan pernah tinggal di korea." Balas bobby. "Tadi lo pake bahasa apa sama dia? Inggris?"