A.S.M.A [28]

9.4K 274 11
                                    

Micorazon para ti, solo para ti
Escucame carino tueres mi amor

TERDENGAR alunan musik dari handphone milik Alitta yang merdu dengan menggunakan Bahasa Spanyol, membuat Alitta bangun dari tidurnya.

"Alarm kok udah bunyi aja sih. Gak tau lagi ngantuk apa?" batinnya kesal. Karena tidurnya terganggu.

Gue segera mencari-cari dengan keadaan mata gue masih merem, dimana keberadaan benda kotak yang masih mengeluarkan suara dari Ajay Ideaz lagu yang terjudul Te Amo Mi Amor.

Mi corazon para ti, solo para ti
Escucame carino, tueres mi Am-

"Kok aneh ya? Perasaan nada dering alarm gua gak kaya gini deh. Ah, palingan diganti ama bang Andra. Dasar, resek." ucap gue lirih sambil mematikan Alarm yang bunyi dari hp gue.

Dilihatnya jam yang tertera di layar handphone nya menunjukkan pukul 04.55.

"Halah, masih jam segitu. 5 menit lagi, gak bikin telat kan? Ok, let's back to the dream with my husband Jefri Nichol" batin gue dan mata gue mulai tertutup kembali.

Tak lama ia pun terbangun kembali, dan mulai melirik jam dinding yang terpajang pada dinding di hadapannya.

"Masih jam 5.10. Lima menit lagi deh, mager bat. Nih mata lengket amat" batinnya lagi, dan ia mulai tertidur kembali dan kali ini cukup lama.

"ALITTA!!"

Deg

Gue kebangun dengan cara yang keji. Shit, jantung gue berdegup tak seperti biasa. Ngebuat kepala gue jadi pusing.
"ALITTA! BANGUN! UDAH JAM BERAPA INI? JANGAN JADI KEBO DEH YANG KERJAANNYA TIDUR" Teriakan Mama, bikin gue kebangun dan langsung posisi duduk. Dan otomatis mata gue lihat jam dinding dihadapan gue.

"APA! Udah jam 6.15? Gue pasti telat! Gawat, gue telat! Aaaarrrgggh. Entar tu si kumis lele ngehukum gua!" Oceh gue sambil sibuk lari dan mengambil perlengkapan untuk mandi.

Brakk.. Bruukk... Prangg... Brukk

"ALITTA!! NGAPAIN SIH? JANGAN NGERUSAKIN BARANG-BARANG YANG ADA DI KAMAR KAMU. KALO GALAU YA GALAU AJA, JANGAN BIKIN RUSAK PERABOTAN!!" teriak Mama karena denger suara berisik gara-gara gue jatuhin barang-barang di sekitar kamar. Gue itu lagi buru-buru, vroh.

"Apaan sih, Ma! Enggak kok" balas teriak gue.

Sekitar 5 menit, gue langsung turun dari kamar. Seragam gue gak rapi, rambut berantakan dan sengaja sisir masih gue sangkutin di rambut biar di mobil gua bisa sisirin rambut, belum pake bedak, belum pake lipgloss. Sabuk masih gue kalungin di leher.

Bagaimanapun gue harus berangkat meskipun, gue tau kalo gue telat dan bakal berhadapan dengan kumis tebal.

"Ma, Alitta berangkat ya. Dah, Assalamualaikum" pamit gue ke Mama. Tapi Mama malah masang wajah bingung, dan akhirnya Mama ketawa tanpa mengakatan apapun.

"Ma! Assalamualaikum!!" teriak gue lagi.

"Haha, iya iya sayang Wa'alaikumsalam! Hahaha! Hati-hati ya Tong" balas Mama cengengesan. Gue langsung lari menuju keluar.

Kriekk (pintu kebuka)

brakk (pintu ketutup)

Gue terkejut!

What the...

"Ini masih petang apa gue yang kepagian?" tanya gue dalam hati.

"Eh, non Alitta! Mau kemana atu neng pakai seragam? Gak takut di culik genderuwo menjelang malem gini?" tanya tukang kebun baru di rumah gue, yang berpakaian baju kokoh dan sarung kotak-kotak.

Anak SMA [ON GOING]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora