H + 65

467 47 19
                                    

Baru dua hari semenjak Sooyoung tiba di Seoul, di apartemennya. Setelah berlibur dadakan bersama kedua sahabatnya mengelilingi Gangwon-do selama 10 hari, lalu menghabiskan waktu 2 hari di rumah orang tuanya, barulah dia kembali ke apartemennya.

Selama liburan tak terencana itu, Sooyoung, Yerin, dan Doyoung menjelajahi provinsi Gangwon tanpa arah pasti. Mereka hanya mengikuti langkah dan hati mereka. Mulai menyusuri pantai di Gangneung hingga mendaki ke Seorak-san Mereka lakoni. Selama liburannya tersebut mereka banyak berbagi pikiran, tawa, dan juga keresahan, terutama Sooyoung. Karena memang tujuan liburan itu untuk menemukan ketenangan bagi Sooyoung yang sedang gundah.

Menyatu dengan alam membuat pikiran Sooyoung menjadi jernih dan tenang. Selain bersenang-senang, Dia akhirnya mendapat jawaban akan kegundahannya. Agar perasaannya lebih nyaman, Dia pulang ke rumah orang tuanya untuk bermanja-manja sedikit dengan orang tuanya. Memakan masakan Ibunya dan berbincang dengan seluruh anggota keluarga membuat perasaan Sooyoung semakin nyaman dan bersemangat.

Selama berlibur di Gangwon-do dan di rumah orang tuanya, Sooyoung sama sekali tak menghubungi Sungjae. Dia mematikan ponselnya. Selama berlibur itu pula Sungjae mencoba menghubungi Sooyoung melalui Yerin dan Doyoung, namun Sooyoung meminta Yerin dan Doyoung untuk tidak menjawab. Bahkan Sooyoung meminta kegiatan liburan mereka tidak dipublikasikan di media sosial. Sesampainya di apartemennya pun Sooyoung masih tak menghubungi Sungjae. Nyaris dua minggu Sooyoung tidak berhubungan dengan Sungjae. Baru kemaren lah Sooyoung menghubungi Sungjae kembali. 

Selama dua minggu tidak berhubungan dengan Sungjae sama sekali, ternyata tidak membuat Sooyoung menjadi frustasi. Anehnya dia tetap merasa nyaman. Biasanya batas maksimal dia untuk tidak saling bertukar kabar adalah satu minggu, walau belum pernah sampai seperti itu. Dari dulu memang terbiasa untuk tidak komunikasi dengan intensitas yang sering. Dari dulu juga sudah terbiasa jika baru bertukar kabar 2-3 hari sekali karena saking sibuknya. Namun Sooyoung benar-benar tidak menyangka kalau dengan tidak berhubungan selama 2 minggu ternyata bukan lah hal yang buruk. Memang terasa ada yang beda, ada rasa kehilangan, tapi ternyata Dia bisa mengatasi hal itu. Entah karena liburan dan dia dikelilingi kedua sahabat dan keluarganya sehingga tak kesepian. Entah karena Sooyoung merasa lelah. Mungkin kedua jawaban tersebut benar adanya.

Setibanya di apartemen Sooyoung menyendiri. Berpikir. Walau sudah mendapat jawaban, tetap saja Dia masih memikirkan kemungkinan lainnya. Dia berusaha meyakinkan diri, dan menyiapkan diri. Apakah dia bisa? Apakah ini yang dia inginkan? Sooyoung terus berkutat dengan pertanyaan tersebut. Akhirnya selama sehari itu ternyata walau ada beberapa jawaban, jawaban yang Dia pilih tetaplah jawaban yang didapat selama liburannya. 

Sooyoung menelepon Sungjae kemaren malem. "Yeobeoseyo, Oppa. Apa kabar?"

"Astaga! Sooyoung! kemana saja kamu? kenapa enggak bisa dihubungi coba?"

Sooyoung terkekeh, "Hehehe.... kan aku bilang kalau aku liburan dan akan susah sinyal."

"Tapi liburannya lama banget sih. Kamu ngapain saja sih?" Tanya Sungjae.

"Hm... ya liburan. main keliling-keliling. Cerita lengkapnya nanti deh. Besok ketemu yuk?"

"Kenapa enggak malam ini saja? Aku kangen banget sama kamu." Pinta Sungjae dengan nada sedikit manja.

"Aku juga kangen kamu, tapi enggak baik ketemu malam-malam. Lagipula aku lelah." Tolak Sooyoung.

"Oh kamu baru sampai apartemen?"

"Hm... iya aku baru sampai banget." Bohong Sooyoung. "Besok di coffee shop dekat kampus gimana?"

"Boleh, kamu mau dijemput jam berapa?"

"Enggak usah jemput aku. Ketemu disana saja. Aku mau ke salon dulu soalnya."

"Oh ya sudah. Ketemu jam 12 gimana?"

Trust [COMPLETED]Where stories live. Discover now