13. nenek?

2.4K 107 0
                                    

Setelah mobil Syakira hilang dari pandangannya Guenny langsung masuk kedalam rumah.

"Guen..  Kalo masuk rumah biasain ngucap salam dong" kata Syanaz dengan lembut.

"Iya mah maaf, Assalamualaikum" ucap Guenny lemas.

Syanaz tersenyum "Nah gitu dong,Waalaikumsalam" kata Syanaz. "Kamu kenapa nunduk terus sayang.."
Lanjut Syanaz karna dari Guenny membuka pintu sampai sekarang ia terus menunduk.

Guenny mendongak dan tersenyum tipis, sangat tipis. "Gakpapa kok mah".

"Mata kamu kenapa sayang? Abis nangis??" tanya Syanaz untuk memastikan. "Sini duduk disebelah mamah" ajak Syanaz.

"Ngga mah, Guen mau kekamar aja, Guen keatas ya mah" tanpa menunggu jawaban Syanaz, Guenny langsung melangkahkan kakinya menuju tangga,lebih tepatnya melangkahkan kaki menuju kamarnya.

Guenny membanting dirinya sendiri kekasur empuknya itu, ia memejamkan matanya sebentar, lalu ia membuka matanya lagi, pandangannya beralih kearah foto, foto Guenny bersama dia. 

Gue kangen lo!. Batin Guenny. Lalu tangannya terulur untuk  mengambil foto itu. Ia mengusap wajah dia difoto itu.

"Hai! Lo apa kabar??! Lo gak pernah tau! Gue disini kesepian gak ada lo!" ucap Guenny sambil memandangi foto ia bersama dia itu.

Tes.
Satu butir air keluar dari mata indah Guenny, dan tanpa ia sadari air matanya itu terus mengalir.

"Hiks, hiks, Lo jahat!" Guenny terisak dalam tangisnya. Ia tak bisa melupakan kenangan kenangannya itu.

"Lo jahat karna lo ngilang  tiba tiba! Lo jahat karna lo gak pernah nyari gue lagi! Lo jahat karna lo gak pernah balik lagi! Lo jahat karna lo buat gu--" ucapan Guenny terpotong karna tiba tiba ada yang membuka pintu kamarnya.

"Guen..  Ya ampun sayang, kamu masih nginget dia?? " ucap Syanaz. Guenny tidak menjawab lalu dia menunduk. Syanaz mendekati putrinya itu, Syanaz mengusap kepala Guenny dengan penuh kasih sayang. "Kamu harus lupain dia Guen" ucap Syanaz membuat Guenny mendongak.
"Guen, Guen gak bisa mah" jawab Guenny dengan nada rendah.

"Dia gak bakalan kembali Guen" ucap Syanaz lagi.

"Tapi mah.. Guen sayang dia"

"Kamu sayang dia sampe sekarang, tapi dia? Apa dia juga sama?" setelah Syanaz mengucapkan kalimat itu Guenny terdiam. "Mamah gak mau ngeliat kamu kayak gini Guen,mamah gak mau" ucap Syanaz.

Air mata Guenny terus mengalir sangat deras. "Oke mah! Guenny mau lupain dia.." ucap Guenny lemah.

Syanaz tersenyum tipis melihat putri semata wayangnya itu. "Mamah punya cara biar kamu bisa ngelupain dia,  tapi apa kamu juga punya cara sendiri??" tanya Syanaz dengan lembut. Guenny menggeleng pelan.

"Kamu mau pake cara mamah??" tanya Syanaz hati hati. Guenny mengangguk pelan.

Tangan Syanaz terulur untuk mengusap air mata putrinya. "Oke ,jangan nangis terus dong Guen, kamu jelek kalo lagi nangis Guen" ucap Syanaz.

"Guen udah usahain buat gak nangis mah, Guen udah tahan tapi gak bisa" ucapnya lemah.

"Yaudah kalo gitu tumpahin aja air matanya".

Raffa & GuennyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang