4

835 165 18
                                        

Enough

Ting tong. Ting tong.

"Eungh.."

Jisung mengeram kesal lantaran bunyi bel apartemennya. Ia membuka mata perlahan dan melihat jam di ponselnya.

Pukul tujuh pagi.

Manusia mana yang berhasil membangunkannya pagi sekali?

Dengan malas Jisung berangkat dari tidurnya. Masih dengan keadaan berantakan ia berjalan menuju pintu.

Bodo amat sama penampilan, dia harus memberitahu orang yang telah berani mengganggu tidurnya bahwa ia masih mengantuk.

Setidaknya itu yang dipikirkan oleh Jisung sebelum membeku di depan pintu yang telah terbuka.

"Ah--"

Blam!

Jisung menghempaskan pintu tepat sebelum orang yang berkunjung ke rumahnya bersuara.

Sial.

Jisung merutuki dirinya sendiri setelah melihat keadaan bangun tidurnya yang benar-benar kacau.

"Bego lo Yoon Jisung!"

Mungkin setelah ini Jisung akan berhati-hati membuka pintu setelah bangun tidur.

Iya.

Harus.

Ting tong.

Jisung merapal doa, mencoba menenangkan detak jantungnya.

Cobaan apa di pagi hari?

Mendapatkan pujaan hati berdiri di depan pintu sedangkan penampilanmu sama sekali tidak pantas diperlihatkan.

"Hyung? Buka pintu dong!"

Jisung kembali mematung.

Loh? Suara Minhyun? Jadi tadi yang dia lihat siapa?

Apakah Jisung bermimpi?

Jisung menghela napas. Setidaknya dia tidak harus merapikan diri sedemikian rupa..

Yah, lagi-lagi setidaknya itu yang dipikirkan Jisung sebelum ia membuka pintu dan kembali membeku.

Ia tidak bermimpi.

Itu

Kim Jaehwan..

Minhyun memperhatikan Jisung yang membeku, "hyung? Lo sehat kan?"

Jisung tersadar dan mengalihkan pandangannya pada Jaehwan, "Y-ya, tentu saja," jawab Jisung

Minhyun mengangkat bahu dan langsung saja masuk ke apartemen Jisung tanpa permisi.

Lain halnya dengan Jaehwan yang mengusap tengkuknya, bingung sekaligus canggung.

"Oi hwan, ayo masuk! Biarin aja nyonya itu berdiri di sana," ajak Minhyun sambil menarik Jaehwan untuk masuk

Jisung mengerjabkan matanya berulang kali.

Tunggu..

Ini kan rumahnya! Dan apa tadi, nyonya? Hei, dia laki-laki!

"Ya!" Pekik Jisung begitu sadar

Minhyun hanya tertawa melihat Jisung yang menutup pintu dan mengomel tanpa suara.

.
.
.

"Mau apa lo ke sini?" Tanya Jisung sambil memberikan teh kepada kedua tamunya

"Sarapan," jawab Minhyun

"Sialan," gumam Jisung namun masih bisa di dengar oleh Minhyun dan Jaehwan

Minhyun tertawa sedangkan Jaehwan hanya tersenyum. Masih canggung.

"Terus kenapa lo bisa.. emm.. bareng Jaehwan?" Tanya Jisung akhirnya

Sumpah dia penasaran banget.

"Terserah gue lah,"

Jisung memutar bola matanya malas. Salah besar dia bertanya kepada Hwang Minhyun.

"Oke oke. Nyerah gue ngomong sama lo hyun. Tunggu ya gue masakin sarapan.."

Minhyun tersenyum penuh kemenangan.

.
.
.

"Hyung, kaget ga?" Tanya Minhyun begitu memasuki dapur Jisung

Jisung menoleh kemudian memberikan wajah tidak senangnya.

"Sialan lo, gue masih beler buka pintu ngeliat dia. Mau ditaroh ke mana muka gue! Malu anjay!"

Minhyung ngakak. "Tadi gue ga bermaksud, eh tau-tau pas mencet bel, gue baru sadar kunci mobil ga ada, rupanya kejatohan di depan lift.."

Jisung menghela napas. Nerima aja alasan Minhyun.

"Terus ngapain lo bawa dia ke sini?"

"Hehe, dia udah putus loh, hyung.."

"Oh.."

Hening.

Jisung masih mencerna kalimat Minhyun.

Satu

Dua

Tiga

"HA!? ANJAY, SERIUS!?"

.
.
.

Jaehwan memperhatikan apartemen Jisung. Interiornya sederhana, tapi cocok banget sama kepribadian Jisung.

Entah kenapa Jaehwan ngerasa lucu banget, soalnya hampir disetiap sudut ada hiasan hewan. Entah itu boneka, miniatur, atau sekadar bantalan sofa.

Seperti safari, tapi bukan safari.

Mata Jaehwan menangkap beberapa bingkai foto. Ia memperhatikan satu persatu.

Ada Jisung dengan keluarganya dan juga dengan sahabatnya.

Pas lagi asik asiknya, Jaehwan dikagetkan dengan teriakan Jisung dari arah dapur.

"HA!? ANJAY, SERIUS!?"

Hampir saja Jaehwan menjatuhkan ponselnya.

Karena penasaran, Jaehwan berjalan mendekati dapur.

Samar-samar ia mendengar suara Jisung yang terdengar antusias dan Minhyun yang sebentar tertawa sebentar bercerita.

"Tapi gue ga apa-apa, sih, Hyun kalo dia ga suka gue,"

Jaehwan berhenti. Memilih menguping pembicaraan dua sahabat itu.

"Loh? Kenapa?" Tanya Minhyun

"Gue ga bisa maksain perasaan orang Hyun. Gue sadar diri. Mungkin lo boleh bilang dia tertarik sama gue, tapi mana gue tau dia suka atau engga.."

"Lah? Yaudah kalo lo mau kejebak adek kakak zone.."

"Sialan lo! Udah bantuin gue cepet!"

Jaehwan masih diam. Berlomba dengan pikirannya sendiri.

Dia itu siapa? -Kim Jaehwan yang penasaran

Tbc

Selamat Tahun baru semua~~♡♡

✔Enough (Kim Jaehwan X Yoon Jisung)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon